Otomotifnet.com - Seksi 1 (Padang Tiji-Seulimeum) dan Seksi 2 (Seulimeum-Jantho) yang ada di tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) sebentar lagi terhubung.
Pengerjaannya tinggal menyisakan sebagian kecil lahan yang belum dikerjakan karena masih dalam proses pembebasan lahan.
Satuan kerja (Satker) Pembebasan Jalan Tol Sibanceh, Jufri menyebut ada sekitar lima meter lahan masing-masing di sebelah kiri dan kanan jalan tol yang belum dibebaskan.
Terkait hal ini, ia sudah menyerahkan penyelesaian pembebasan lahannya ke pengadilan negeri (PN) setempat.
Soalnya, pemilik lahan ternyata masih belum menyatakan sepakat dengan besaran uang ganti rugi yang diberikan.
Selain ganti rugi, masih ada masalah pencarian lahan pengganti kas desa dan tanah wakaf yang terdampak proyek tol Sibanceh.
"Untuk masalah tersebut kami mohon kepada gubernur, bupati, BPN, camar keuchik, imam masjid serta unsur pemerintahan lainnya untuk membantu penyelesaiannya," kata Jufri, dikutip dari Serambinews.com.
Lebih lanjut, ia menyebutkan luas lahan yang perlu dibebaskan untuk proyek jalan tol Sibanceh kurang lebih 863,40 hektar atau 3.714 bidang.
Lalu jumlah lahan yang sudah dibayarkan oleh pemerintah hingga akhir Desember 2021 mencapai 813,45 hektare atau 3.529 bidang atau 95,02 persen.
Nah, untuk 4,98 persen atau 185 bidang lahan yang belum dibebaskan merupakan lahan dengan ukurang yang kecil.
Sebagian ada di Seksi 1, tepatnya di wilayah Kecamatan Padang Tiji, Aceh.
Kemudian sebagian lainnya ada di Seksi 5 dan 6, tepatnya di Kecamatan Baitussalam-Kutabaro, Aceh Besar.
Baca Juga: Ruas Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 3 Sudah Dibuka, Tarif Masih Digratiskan
Tak cuma Seksi 1 dan Seksi 2 yang hampir rampung, pengerjaan untuk Seksi 5 serta Seksi 6 juga bisa diselesaikan pada 2022.
Dengan proges sedemikian rupa, PT Adhi Karya dan PT Hutama Karya sekalu kontraktor pun menargetkan penyelesaian pembangunan jalan tol Sibanceh pada Desember 2022.
"Artinya jika ketiga ruas jalan tol tersebut pembangunannya selesai pada akhir 2022, maka awal 2023 sudah bisa dioperasikan seluruhnya," lanjut Jufri.
Menurut Jufri, keberadaan jalan tol Sibanceh akan cukup krusial bagi pengembangan di Aceh.
Pertama, jelas kehadiran tol ini akan membuat mobilitas masyarakat di wilayah Aceh semakin mudah.
Kemudian mobilitas ke Pelabuhan Malahayati, Krueng Raya, Bandara Sultan Iskandar Muda, Jantho dan Pidie jadi semakin cepat.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR