Sebab seperti yang pernah diungkapkan Sumarno Andi, mantan trainer mekanik di salah satu pabrikan mobil keluaran Jepang, bio diesel umumnya punya kandungan sulfur tinggi, yakni bisa mencapai 1.500 – 1.750 ppm.
Kandungan sulfur yang tinggi tersebut berisiko meninggalkan residu yang dapat menyumbat saluran bahan bakar, termasuk nozzle injector yang harganya lumayan mahal.
“Ditambah lagi kandungan FAME (Fatyy, Acid, Methyl, Ester) pada Bio Solar yang kini mencapai 30%, juga dapat meninggalkan residu dengan karakteristik yang berbeda dari sulfur,” ujarnya.
Selain itu, Bio Solar cenderung mengikat air, yang bila kadarnya sudah terlalu banyak dan sampai terisap ke ruang bakar, bisa berisiko terjadi water hammer, selain tentunya dapat membuat performa mesin menurun.
Baca Juga: Video Efek Buruk Pemakaian Bio Solar Pada Mobil Diesel Modern
Namun bila ‘terpaksa’ mengkonsumsi Bio Solar pada mobil diesel modern, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah tersumbatnya saluran bahan bakar.
Pertama, lakukan penggantian filter solar lebih cepat dari biasanya.
“Misal tadinya dianjurkan setiap 10.000 km, maka lakukan di 5.000 km,” saran Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) beberapa waktu lalu pada Otomotifnet.com.
Bila mau lebih aman lagi, “Kalau saya pasang double filter di Toyota Kijang Innova diesel 2015,” papar Ardhi, punggawa bengkel Citra Honda Cibubur di Jl. Radar Auri, Harjamukti, Cimanggis, Depok.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR