Otomotifnet.com - Salah satu keunggulan dari low MPV terbaru Daihatsu, yakni All New Xenia, adalah teknologi Advanced Safety Assist atau ASA.
Teknologi pengendalian pintar ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan saat berkendara ketika driver dalam kondisi lengah, misalnya ngantuk atau lagi tidak memperhatikan jalan.
Total ada enam fitur dalam sistem Advance Safety Assist (ASA) yang disematkan Daihatsu pada Xenia terbaru ini, yakni Pre-Collision Warning, Pre-Collision Braking, Pedal Misoperation Control, Front Departure Alert, Lane Departure Warning, dan Lane Departure Prevention.
Fitur ini juga disematkan di Rocky 1.0 Turbo. Radar atau sensor dari fitur ASA berupa kamera yang berada di kaca depan dekat spion tengah.
Baca Juga: Bukan Xenia Yang Paling Laku Dijual Daihatsu, Melainkan Model Ini
Nah, kebetulan Otomotifnet.com tengah melakukan test drive All New Xenia 1.5 R CVT ASA, jadi sekalian jajal teknologi ASA tersebut.
Oiya, sejatinya sistem ASA sudah aktif sejak kita menyalakan mesin dan menjalankan mobil.
Bila sistem ASA tidak aktif, akan nongol indikator berwana oranye di pojok kanan bawah pada layar MID, yang gambarnya mobil dalam posisi miring dengan garis marka jalan, dan ada tulisan OFF.
Untuk mengaktifkannya, cukup dengan menekan tombol yang bergambar mobil seperti hendak nabrak mobil di depan, yang ada pada dasbor di sebelah kanan setir.
Maka indikator ASA tadi tulisan OFF-nya akan hilang, dibarengi dengan munculnya indikator seperfti marka jalan di pojok kiri atas MID (lihat gambar).
Oke, dimulai dari jajal fitur Pre-Collision Warning dan Pre-Collision Braking.
Sengaja kami lepas pedal gas saat berhenti di lampu merah di kecepatan rendah mulai dari 15 km/jam.
Awalnya fitur Pre-Collision Warning memberikan peringatan berupa bunyi "beeb..beeb.." dan menyalanya indikator di panel instrument (MID).
Saat mobil makin mendekati mobil di depan, kami sengaja tidak menginjak rem dan mengabaikan bunyi peringantan.
Tiba-tiba secara otomatis fitur Pre-Collision Braking bekerja dengan menghentikan mobil dengan peringatan yang berbunyi Proceed With Coution.
Jarak berhenti antara mobil dengan mobil tidak lebih dari 1 meter.
Lanjut ke fitur Front Departure Alert, saat di lampu merah kami sengaja tetap berhenti saat mobil depan sudah melaju ke depan.
Saat jarak kurang lebih 3 meter akan mendapat peringatan di cluster meter Vehicle Ahead Moving dibarengi bunyi "beeb..beeb.." yang memberi tanda anda untuk lekas bergerak maju, agar terhindar dari klakson mobil di belakang.
Lalu kami coba juga fitur Lane Departure Warning dan Lane Departure Prevention cukup membantu pengendara untuk tetap waspada.
Untuk fitur ini kami test di jalan bebas hambatan alias jalan tol. Sebab fitur ini akan bekerja mulai bekerja di kecepatan 60 km/jam.
Fitur ini memiliki fungsi menjaga mobil untuk tetap berada pada jalur marka jalan.
Ketika berkendara ban menginjak marka garis jalan, secara otomatis fitur ini akan memberikan peringatan sampai mengoreksi kemudi yang ditandai dengan putaran setir terasa berat.
Hanya fitur Pedal Misoperation Control yang belum kami coba, yang berguna mencegah terjadinya kecelakaan karena pengemudi salah menginjak pedal gas.
Kondisi ini bisa terjadi ketika kita lengah waktu mau parkir mobil atau ketika stop and go di lampu merah.
Baca Juga: Jangan Ketipu Nama, Fungsi dan Cara Kerja TSS Toyota dan ASA Daihatsu Sama Persis
Fitur ini bekerja dengan cara mendeteksi tembok atau halangan dalam jarak 4 meter, di kecepatan 0-10km/jam. Keren kan?
Tapi ingat, semua fitur keselamatan tadi tugasnya hanya membantu, kontrol utama tetap ada pada pengemudi.
Dan jangan coba-coba andalkan fitur ini saat ketemu jalan yang marka jalannya tidak ada atau garisnya sudah pudar.
Karena dari hasil tes kami, fitur Lane Departur Warning maupun Lane Departure Prevention tidak berfungsi di kondisi tersebut.
Termasuk saat kondisi hujan deras, lantaran sensor kamera akan terhalang air hujan, sehingga pembacaannya tidak maksimal.
“Sifat kamera seperti mata, bila kamera terhalang kotoran, hujan yang cukup deras atau kena cahaya yang silau, bisa saja fitur tidak berfungsi," wanti Audi Tarantiri, Head Test & Validation Departement R&D ADM.
So, tetap konsenstrasi saat mengemudi. Kalau lelah, sebaiknya istirahat di rest area.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR