Mengapa memilih simbol Janur Kuning, sebagai penanda bentuk pelanggarannya untuk masyarakat di Jatim.
Latif mengungkapkan, Janur Kuning telah identik dengan pemaknaan kearifan lokal yang khas momen lebaran bagi masyarakat Jatim.
"Sebagai interaksi kita kepada masyarakat, jadi kalau ada pelanggaran masa dibiarkan, kali hanya omongan saja itu tidak ada bukti pelanggarannya, janur kuning itu sebagai tanda. Ini suatu pola saja, bahwa kami ada di tengah masyarakat. Filosofinya kan ini lebaran, kami gunakan kearifan lokal," pungkasnya.
Baca Juga: Pastikan Saldo E-Toll Cukup Saat Mudik 2022, Ini Tarif Tol Trans Jawa
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR