"Ya karena ngantuk itu, dia (Sopir) diduga tidak mengerem, karena fungsi dari pengereman tidak dijalankan itu diindikasikan pengemudi adalah mengantuk," terangnya.
"Karena kalau tidak ngantuk, dia pasti mengerem dan kendaraan kembali ke jalurnya," ungkapnya.
Ditambahkannya, berdasarkan pengumpulan data, diperkirakan kecepatan bus (Titik henti) saat menabrak tiang besi VMS sekitar 90 km/jam.
"Kami akan cek rata-rata kecepatan bus itu dari kamera CCTV jalan tol dari Jombang- Mojokerto, kami cek ke pengelola tol," tandasnya.
Diketahui, akibat kecelakaan maut tersebut merenggut 14 nyawa penumpang.
Serta 19 orang luka-luka akibat kecelakaan di KM 712.400/A tol Sumo.
Masuk wilayah dusun Sukodono, desa Canggu, Jetis, Mojokerto, Jatim, (16/5/22).
Sedangkan temuan Polisi, urine sopir bus pariwisata bernama Ade Firmansyah (28) diduga mengandung sabu.
Temuan tersebut diperoleh penyidik dari hasil tes urine awal yang dilakukan terhadap sopir cadangan tersebut.
Serta diketahui, Ade Firmansyah tak memiliki SIM B1 Umum.
Baca Juga: Cabut 15 Nyawa, Terungkap Kronologi dan Identitas Korban Bus Pariwisata Maut di Tol Sumo
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR