Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Desain Tol Cisumdawu Dikomen Netizen, Ahli UGM Ungkap Alasan Dibuat Berkelok

Irsyaad W - Jumat, 27 Mei 2022 | 09:45 WIB
Desain tol Cisumdawu yang dinyiniri netizen karena dibuat berkelok
Twitter/@BisKota_
Desain tol Cisumdawu yang dinyiniri netizen karena dibuat berkelok

Mengomentari unggahan tersebut, Guru Besar Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada, Siti Malkhamah beri penjelasan secara ilmiah.

Jika foto tersebut merupakan sambungan jalan tol.

Unggahan desain tol Cisumdawu yang dibuat berkelok dikomentari netizen
Twitter/@BisKota_
Unggahan desain tol Cisumdawu yang dibuat berkelok dikomentari netizen

Pembangunan sambungan tol Cisumdawu tidak dibuat lurus salah satunya karena ada permukiman warga.

"Terkait ini, jalan yang berbelok-belok agar menghubungkan berbagai permukiman dan lain-lain," terangnya.

"Sehingga hubungan sosial tetap terjaga dengan baik seperti sebelum jalan tol dibangun," kata Siti, (25/5/222).

Selain itu dalam pembangunan baik jalan tol, arteri dan arteri non-bebas hambatan, menurut Siti juga tidak boleh memiliki jalan lurus yang terlalu panjang.

Hal itu untuk menjamin keselamantan dan menjaga pengemudi untuk tidak mengantuk saat melewati jalan tersebut.

"Bagian lurus itu maksimal 2,5 menit. Nah, sesudah itu pengemudi biar fokus mengemudikan, sehingga nanti membelok dan seterusnya begitu," terangnya.

Pemilihan desain jalan dibuat berkelok-kelok, menurut Siti juga mempertimbangkan medan.

Selain itu juga bisa karena pertimbangan teknis teknologi yang sulit atau bahkan untuk menghindari biaya yang mahal.

Sehingga trase jalan alinyemen horisontal (kapan lurus, kapan belok) dirancang untuk memenuhi aspek teknis, lingkungan, dan ekonomi.

"Jadi secara praktis itu ada tiga, ada tiga variabel mengapa dipilih jalan itu (dibuat) membelak-membelok," ujar Siti.

Pihak pembangun jalan juga memperhitungkan kecepatan maksimum kendaraan ketika melintasi kelokan tersebut.

Tak jarang ketika di belokan jalan terdapat rambu-rambu peringatan mengenai batas maksimum kecepatan.

"Ketika menikung itu keseimbangan kita kan seolah merasa terlempar ke luar, itu gaya sentrifugal, nah itu kan diimbangi oleh gaya gesekan (side friction)," tuturnya.

"Nah side friction itu ketika hujan akan berkurang, sehingga hati-hati ketika hujan, itu kurangi kecepatan," tandas Siti.

Baca Juga: Satker Tol Cisumdawu Persilahkan Warga Kalau Mau Komplain Soal Proyek, Tapi Jangan Berkemah

Sumber: https://www.kompas.com/tren/read/2022/05/26/120000565/kenapa-jalan-tol-cisumdawu-dibuat-berkelok-dan-tidak-lurus-ini-kata-ahli?page=all

Editor : Panji Nugraha

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

yt-1 in left right search line play fb gp tw wa