Otomotifnet.com - Ada alasan kenapa mesin motor yang sudah kena bore up disarankan sering-sering ganti oli.
Sudah menjadi rahasia umum, kalau banyak mekanik yang menyarankan pemilik untuk lebih sering ganti oli pada mesin motor yang sudah bore up.
Misal untuk motor standar dianjurkan ganti oli satu bulan sekali, maka motor yang sudah bore up maksimal dua minggu sekali sudah ganti oli.
Tentu ada alasan utama mengapa banyak mekanik yang menganjurkan hal itu.
"Alasan kami sarankan untuk lebih cepat ganti oli mesin motor yang sudah bore up karena umumnya suhu mesin motor bore up akan lebih panas dari motor standar," ucap Agus Supriyadi dari Langit Speed Evolution di daerah Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Suhu mesin yang lebih tinggi bisa menjadi tanda kalau mesin bekerja lebih keras dibandingkan standar.
"Dengan begitu kualitas oli akan lebih cepat menurunnya, apalagi kalau memang pakai oli yang lebih encer," ungkapnya.
Suhu yang meningkat juga bisa mengakibatkan penguapan berlebih sehingga takaran oli berkurang lebih cepat dari biasanya.
"Apalagi kalau pakai paket bore up dengan kualitas boring yang kurang bagus, oli tentu lebih rawan berkurang," tambah Agus.
Karena tingginya tingkat penguapan oli pada mesin motor yang sudah bore up, makanya mekanik menyarankan untuk mempercepat anjuran penggantian oli.
Tujuannya agar pelumasan di mesin tetap optimal dan tidak merusak komponen mesin.
Sebab, gesekan berlebih antar komponen seperti piston, liner, noken as dan lainnya karena kurangnya volume atau kualitas oli berpotensi bikin kerusakan serius pada mesin.
"Kalau dibiarkan dan jebol kan ini efeknya fatal dan bisa bikin keluar biaya banyak. Makanya biar aman banyak mekanik yang sarankan mempercepat anjuran penggantian oli mesin pada mesin motor yang sudah bore up," tutupnya.
Baca Juga: Biar Enggak Asal Bore Up, Wajib Tahu Yang Namanya Piston Speed
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR