Otomotifnet.com - Hubungan Nikita Mirzani dan mantan pembalap MotoGP John Hopkins sudah selesai.
Meski sempat dibantah Nikita Mirzani, mantan pembalap MotoGP John Hopkins akhirnya membenarkan kabar tersebut.
Kini terungkap alasan yang menjadi penyebab hubungan Nikita Mirzani dan John Hopkins berakhir.
Kontras dengan pernyataan Niki, John Hopkins tegaskan kalau hubungan asmara mereka sudah kandas.
Kabar tersebut disampaikan John Hopkins melalui Instagram Story @21jhopper (11/7/2022).
Perbedaan kepribadian yang berkembang seiring hubungan jadi tengara mereka putus.
Dia juga menepis masalah-masalah lain terutama persoalan hukum yang mendera Nikita Mirzani jadi penyebab hubungan mereka kandas di tengah jalan.
"BUKAN karena masalah hukum, jarak, pengaruh publik, atau komunikasi negatifnya yang selalu saya dukung & pertahankan," tegasnya.
Ia sendiri menyayangkan hubungan dengan Nikita Mirzani yang harus putus di tengah jalan.
Padahal dia masih percaya hubungan mereka dapat bertahan, termasuk komitmen penuh mereka.
Sebagai penutup, dia mendoakan kebahagiaan Nikita Mirzani dan keluarga sekaligus memuji sosok perempuan beranak empat ini.
Berikut terjemahan pernyataan John Hopkins:
"Saya dan @nikitamirzanimawardi_172 sudah tidak bersama lagi karena perbedaan kepribadian yang muncul dari waktu ke waktu."
"BUKAN karena masalah hukum, jarak, pengaruh publik, atau komunikasi negatifnya yang selalu saya dukung & pertahankan."
"Meskipun saya masih ingin percaya bahwa kami berdua sangat mencintai & saya berkomitmen penuh untuk hubungan kami. (tanda hati)."
"Sayangnya, itu tidak terwujud seperti diharapkan (emotikon patah hati dan murung)"
"Saya masih mendoakan yang terbaik untuknya & keluarganya, saya percaya jauh di lubuk hati dia memiliki hati yang baik & berharap dia menemukan kebahagiaan yang dia cari. (menjura)."
"FYI: Saya masih sangat mencintai Indonesia dan masyarakatnya. Tidak bisa menunggu untuk kembali."
Baca Juga: Nikita Mirzani Beri Dukungan ke Pacar, Hadir ke Paddock Timnya di MotoGP Portugal
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR