Irwan menuturkan dari rekaman CCTV dan keterangan saksi, korban telah dibuntuti pelaku di depan rumahnya.
"Korban merupakan keluarga TNI, suaminya dinas di Arhanud," ujarnya.
Menurutnya, penyidikan ditangani tim gabungan TNI-Polri.
"Tim gabungan itu berasal dari Polrestabes Semarang, Denpom, Kodim, Arhanud dan Kodam. Kami sudah membentuk tim khusus," jelas Irwan.
Usai insiden, kata Irwan, korban langsung dilarikan ke rumah sakit.
"Korban terkena tembakan di bagian perut. Kondisinya tadi dalam keadaan sadar," bebernya.
Menurut Irwan, pelaku menembak korban sebanyak dua kali.
Satu proyektil bersarang di perut korban dan satu proyektil tertinggal di TKP.
"Hasil olah TKP kami menemukan satu proyektil dan dua selongsong peluru," imbuhnya.
Terpisah, Kapendam IV Diponegoro, Letkol Inf Bambang Hermanto membenarkan korban istri anggota Kodam IV Diponegoro.
"Motif penembakan diduga pembegalan," tutur dia.
Ia menuturkan saat ini perkara tersebut ditangani Polisi bersama Pomdam IV/Diponegoro.
Sementara di sisi lain, keberadaan pelaku sebenarnya telah dicurigai warga sekitar.
Karena keempat pelaku rupanya telah menunggu di depan gang.
Agus Riyanto, saksi mata beberkan apa yang dilihatnya sebelum insiden penembakan.
Ia mengaku melihat terduga pelaku duduk di sebelah gapura sekitar pukul 10:00 WIB.
Dia melihat ada tiga orang duduk di lokasi dengan Kawasaki Ninja 150 R berwana hijau.
"Tiga orang duduk disitu mainan ponsel. Saya melihat ketika mau pulang," tuturnya.
Di pikiran Agus, tiga orang tersebut akan melakukan transaksi jual beli motor bodong.
Karena Kawasaki Ninja 150 R yang digunakan pelaku tanpa dilengkapi pelat nomor.
"Motornya tidak ada pelat nomornya. Saya kira transaksi jual beli motor bodong," tandasnya.
Baca Juga: Sosok Misterius Inisial O, Awal Mula Penembakan Oleh Polantas Ke Dua Orang di Exit Tol Bintaro
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR