Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Mirip Ajang Cari Jodoh, PEVS 2022 Jadi Ajang Networking Buat Karya Kendaraan Listrik Lokal

Harryt MR - Kamis, 28 Juli 2022 | 19:30 WIB
(Ilustrasi) Ajang PERIKLINDO Electric Vehicle Show (PEVS) 2022, menjadi ajang networking buat karya kendaraan listrik lokal
Harryt / Otomotifnet.com
(Ilustrasi) Ajang PERIKLINDO Electric Vehicle Show (PEVS) 2022, menjadi ajang networking buat karya kendaraan listrik lokal

Otomotifnet.com - Gelaran PERIKLINDO Electric Vehicle Show (PEVS) 2022, mirip ajang cari jodoh, karena menjadi ajang networking buat karya kendaraan listrik lokal.

Berbagai kesempatan business to business (B2B) hingga business to government (B2G) tampak terealisasi.

Alhasil selain membantu Pemerintah dalam memasyarakatkan kendaraan listrik, PEVS 2022 juga menjadi sarana menangkap peluang bisnis.

Termasuk buat seluruh pengunjung, yang bisa bertemu pelaku industri hingga pemangku kepentingan dalam memajukan perkembangan kendaraan listrik di Indonesia.

Pengunjung dapat menemukan para pelaku perusahaan yang dapat melakukan persetujuan dealing terkait pemenuhan kebutuhan pengunjung pada sektor otomotif elektrik.

Turut hadir produsen bus listrik karya anak bangsa MAB, Aerobus Sky Train, perusahaan transportasi umum kereta gantung masa depan dan FUSO yang menyediakan truk elektrik.

Bahkan PT Mobil Anak Bangsa (MAB) sebagai prinsipal produsen bus listrik dalam negeri, telah melakukan penandatanganan Konfirmasi Pembelian bus listrik Merk MAB dengan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).

Serta MoU dengan PT Chandra Asri Petrochemicals (CAP), PT Kaltim Parna Industri (KPI) dan Pemerintah Kota Semarang (Pemkot Semarang).

Selain itu, MAB juga mengadakan seremoni penghargaan kepada PT Kideco Jaya Agung (Kideco) yang telah melakukan pembelian bus listrik dari MAB pada akhir tahun 2021, berupa 7 unit bus berukuran 12 meter dan 2 unit bus berukuran 8 meter.

“Pembelian produk Bus Listrik MAB hasil karya Bangsa Indonesia oleh beberapa perusahaan ini merupakan kepercayaan dari beberapa perusahaan di Indonesia kepada hasil karya Bangsa sendiri,”

“Bagi MAB, kami akan terus berkomitmen mengembangkan produk-produk kendaraan listrik termasuk menghasilkan produk kendaraan listrik yang berkualitas untuk Indonesia yang semakin ramah lingkungan” terang Kelik Irwantono, Direktur Utama MAB.

Dilanjut, pada sesi seminar dan talkshow hari ini membahas mengenai ‘Siapkah Indonesia Beradaptasi dengan Kendaraan Listrik?’.

Seminar menghadirkan narasumber Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Manajemen Keselamatan Kementerian Perhubungan RI-Heri Prabowo, serta Kepala Organisasi Riset Elektronika dan Informatika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)-Dr. Eng. Budi Prawara.

Diikuti oleh puluhan peserta seminar, yang berasal dari kalangan praktisi, hingga akademisi, mahasiswa dari perguruan tinggi dan siswa dari sekolah menengah kejuruan.

Kasubdit Manajemen Keselamatan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Heri Prabowo memaparkan berbagai dukungan dan implementasi regulasi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di Indonesia.

Baca Juga: Ngagetin, Sampai 2025, Target Penjualan Mobil Listrik 400 Ribu Unit

Menurutnya, berbagai regulasi Kementerian/Lembaga (K/L) telah tercipta untuk mendukung program percepatan penggunaan Kendaraan bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). 

“Permen ESDM nomor 13 tahun 2020, Permen Perindustrian nomor 27 tahun 2020, Permen Perindustrian nomor 28 tahun 2002, Permendagri nomor 56 tahun 2020, Permendagri nomor 1 tahun 2021,”

“(lalu) Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia nomor 7 tahun 2021 dan Peraturan Menteri Keuangan nomor PMK-13/PMK.010/2022 semuanya merupakan regulasi K/L untuk mendukung kendaraan listrik menjadi kendaraan yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia.” jelas Heri.

Mewakili Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, ia juga menjelaskan bahwa biaya uji tipe kendaraan bermotor yang dilakukan oleh direktorat perhubungan darat untuk jenis kendaraan listrik, mengalami perbedaan biaya yang lebih murah dari kendaraan konvensional. 

“Untuk sepeda motor dikenakan biaya uji tipe sepeda motor listrik sebesar Rp 4,5 juta, dibandingkan biaya uji tipe sepeda motor konvensional sebesar Rp9,5 juta,”

Baca Juga: Moeldoko Tegaskan, PEVS 2022 Jadi Kampanye BBM Naik Siapa Takut!

“Biaya uji tipe mobil penumpang berbasis listrik sebesar Rp13,2 juta dibandingkan biaya uji tipe mobil penumpang konvensional sebesar Rp27,8 juta,”

“Biaya uji tipe mobil bus listrik sebesar Rp13,2 juta dibandingkan dengan biaya uji tipe mobil bus konvensional sebesar Rp126,9 juta,” tambah Heri.

Lebih lengkap, Heri menjelaskan bahwa secara umum tren pengajuan Sertifikat Registrasi Uji Tipe atau kartu lahir suatu kendaraan periode 2019 s/d 21 Juli 2022 menunjukkan tren peningkatan.

Serta menandakan eksistensi kendaraan listrik di Indonesia kian diminati.

Ia menambahkan, bahwa sampai saat ini Kementerian Perhubungan telah menggunakan 30 unit kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional Eselon 1 dan Eselon 2 sebagai bentuk dukungan program percepatan penggunaan KBLBB.

Baca Juga: DFSK Mini EV Bakal Dijual di Indonesia, Sabar Dulu, Masih Nunggu Hal Ini

Materi seminar selanjutnya disampaikan oleh Kepala Organisasi Riset Elektronika dan Informatika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Eng. Budi Prawara.

Sebagai lembaga riset satu-satunya di Indonesia, Budi Prawara menyampaikan fokus riset BRIN atas kendaraan listrik di Indonesia adalah pengembangan sistem otonom untuk kendaraan listrik berbasis baterai.

Sehingga bisa diaplikasikan untuk berbagai keperluan, karena dilengkapi dengan teknologi sistem deteksi, artificial intelligence dan big data.

“Fokus pengembangan sistem otonom dan prototipe yang telah kami kembangkan adalah kendaraan single seater, dan rencananya akan dikembangkan ke tipe kendaraan lebih besar,”

“Dengan kecepatan yang lebih tinggi atau fast and heavy vehicle, dan  berkisar antara 9-20 penumpang,” tutur Budi.

Adapun untuk topik riset yang dilakukan BRIN berfokus pada: Sistem Deteksi Objek (menggunakan LIDAR, RADAR dan Kamera), Sistem Informasi dan Teknologi, C-V2X, Sensor kendaraan dan komputer, hingga interaksi manusia dengan kendaraan, serta teknologi pengenal suara.

Selain itu, BRIN juga melakukan riset untuk penguasaan teknologi kunci komponen kendaraan listrik, untuk pembuatan mobil listrik, charging station, baterai, sistem manajemen, dan lain sebagainya.

Budi menambahkan bahwa, berbagai hasil uji coba riset yang dilakukan oleh BRIN dapat disimak melalui channel Youtube BRIN.

Melalui PEVS 2022, puluhan karya anak bangsa di dunia otomotif elektrik berhasil dipamerkan. Puluhan karya anak bangsa tersebut, diantaranya mobil listrik balap karya tim Yacaranda dari Universitas Gajah Mada (UGM).

Kemudian bus listrik model purwarupa buatan tim peneliti Universitas Indonesia (UI), serta berbagai mobil listrik dari beragam perusahaan salah satunya PT Haka Motors.

Juga berbagai motor listrik seperti Davigo, Rakata dan Gesits yang semua nya merupakan kendaraan listrik karya anak bangsa produksi dalam negeri.

Editor : Panji Nugraha

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa