“Sekarang, 10 tahun kemudian transportasi umum makin berkurang. Kendaraan pribadi terutama motor melesat populasinya,” ucap Djoko (27/8/2022).
“Cukup berat beban negara memberi subsidi BBM. Saatnya membenahi angkutan penumpang (berbadan hukum) dan angkutan barang (truk ODOL),” ujarnya.
Djoko juga mengatakan, ketimbang subsidi BBM, pemerintah punya pilihan untuk menyubsidi angkutan umum, yang juga bisa dirasakan oleh semua kalangan.
Sementara untuk subsidi kendaraan listrik memang bisa mengurangi penggunaan BBM.
Namun, rencana tersebut dianggap tidak mengena lantaran banderol mobil atau motor listrik yang masih mahal.
Pembeli mobil bukan termasuk rakyat miskin yang butuh bantuan ekonomi.
“Yang realistis saja sekarang, DPR akan mengurangi subsidi operasional BTS (Buy The Service) di 11 kota menjadi 50 persen dari yang sekarang. Lebih baik DPR mengurangi subsidi buat PSO (Public Service Obligation) KRL yang hanya warga Jabodetabek nikmati,” kata Djoko.
Baca Juga: Bakal Berlaku, Ini Deretan Kota Wajib Daftar MyPertamina Buat Beli Pertalite dan Solar
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR