"Mengenai ketepatan alokasi subsidi ini, tadi disampaikan Bu Menteri Keuangan, banyak masyarakat menggunakan BBM subsidi tergolong mampu di lapangan dan akan dilakukan pengawasan," sambungnya.
Diketahui juga, PT Pertamina Patra Niaga sudah membuka pendaftaran kendaraan agar bisa beli Pertalite dan Solar Subsidi di website dan aplikasi MyPertamina.
Nantinya para pendaftar akan disaring lagi, guna memastikan Pertalite dan Solar dikonsumsi secara tepat sasaran.
Namun hingga kini kriteria pembeli Pertalite dan Solar belum juga keluar.
Dari kabar yang beredar, pembatasan ini berdasarkan kapasitas mesin.
"Pertamina sedang menyiapkan sistem pengawasan, pengaturan dengan digitalisasi," terangnya.
"Dengan mekanisme ini, maka akan lebih mempertajam (penyaluran) BBM subsidi untuk yang membutuhkan," tandas Arifin.
Adapaun harga Pertalite, Solar dan Pertamax telah resmi naik sejak pukul 14:30 WIB, (3/9/22).
Pertalite dari Rp 7.650 menjadi Rp 10 ribu per liter.
Solar dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter.
Pertamax 92 dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Baca Juga: Salah Target, Subsidi BBM Malah Dinikmati Orang Kaya, yang Miskin Kebagian Sedikit
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR