Saat itu, Suparno dalam kondisi tertekan dan ketakutan, akhirnya ia mengajukan untuk memberikan uang damai.
"Saya takut, saya bilang untuk damai bagaimana Pak, terus saya ceritakan uang saya cuma Rp 300 ribu, kalau untuk damai bisa enggak," tuturnya.
"Akhirnya di situ mereka mau, tapi bilangnya harus lebih dari itu, akhirnya uang saya Rp 150.000 saya kasihkan, jadi total Rp 450.000," imbuhnya.
Terpisah, pemilik SPBU Tunjungan, Faturahman mengatakan pembelian Pertalite menggunakan jeriken boleh dilakukan oleh para petani.
Meski begitu, Ia tetap melakukan pembatasan pembelian BBM sesuai dengan surat edaran dari Pemerintah Kabupaten Sragen.
"Ada yang menghubungi, yakni pria yang bersangkutan terus saya kasih surat edaran dari Kabupaten sebagai syarat pengisian jeriken, kalau bisa maksimal 30 liter untuk pertanian," jelasnya.
"Tapi saya hanya kasih 10 liter untuk pertanian, karena saya pikir 10 liter cukup untuk petani selama sehari, kebijakan itu kita ambil supaya tidak ada penimbunan," imbuhnya.
Kapolsek Sambungmacan, Iptu Widarto mengatakan belum ada pengaduan terkait hal tersebut.
Meski begitu, pihaknya akan mencari informasi terlebih dahulu.
"Belum ada pengaduan di Polsek Sambungmacan, cari informasi dulu," tandasnya.
Baca Juga: Intel TNI Sikat Mitsubishi Colt T120SS Siluman, Telan 900 Liter Pertalite
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR