Otomotifnet.com - Para pemotor waspada dengan petir di 29 wilayah ini.
Bukan kilat kamera ETLE, tapi petir hujan yang mengancam nyawa pemotor.
Sebab Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginfokan potensi peningkatan curah hujan di 29 wilayah dari 3-8 Oktober 2022.
Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya belokan dan perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan pola konvektifitas serta aktifnya fenomena Madden Jullian Oscillation (MJO) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuator dan gelombang Kelvin.
Hal itulah yang kemudian meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.
Dari keterangan resmi BMKG, diperkirakan ada curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Senior Forecaster BMKG, Irsal Yuliandri mengatakan, potensi cuaca ekstrem sepekan ke depan masih terjadi di Indonesia hingga saat ini.
"Terpantau di awal Oktober, beberapa wilayah di Indonesia memasuki peralihan musim dari kemarau ke musim hujan," ujar Irsal saat dihubungi, (3/10/22).
"Kemudian, akan terjadi peningkatan potensi thunderstrom (hujan kilat petir) yang bisa mengakibatkan terjadinya angin puting beliung dan hujan es," lanjut dia.
Hal serupa juga disampaikan Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, Supari.
Ia menyampaikan sampai saat ini sudah 40 persen wilayah Indonesia yang berada di zona musim hujan.
Informasi itu terlihat pada peta Analisis Perkembangan Musim Hujan 2022.
"Sampai saat ini sudah 40 persen Zona Musim yang diidentifikasi masuk musim hujan, pada peta yang berwarna hijau," ujar Supari saat dihubungi, (3/10/22).
Sementara itu, ada 60 persen wilayah yang masih mengalami musim kemarau pada Oktober 2022.
"Pada peta yang berwarna coklat artinya daerah yang masih kemarau, artinya belum memenuhi kriteria musim hujan," kata dia.
Adapun kriteria penentuan awal musim, baik musim hujan maupun musim kemarau, didasarkan pada jumlah curah hujan yang dihitung per dasarian dengan ketentuan sebagai berikut:
- Awal musim kemarau
Awal musim kemarau ditetapkan berdasar jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) kurang dari 50 milimeter dan diikuti oleh 2 (dua) dasarian berikutnya.
Permulaan musim kemarau, bisa terjadi lebih awal (maju), sama atau lebih lambat (mundur) dari normal (normal curah hujan 1991-2020).
- Awal musim hujan
Awal musim hujan ditetapkan berdasar jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) sama atau lebih dari 50 milimeter dan diikuti oleh 2 (dua) dasarian berikutnya.
Permulaan musim hujan, bisa terjadi lebih awal (maju) atau lebih lambat (mundur) dari normal.
Dari penjelasan mengenai potensi cuaca ekstrem yang terjadi di Indonesia, BMKG memberikan rekomendasi ke pihak-pihak terkait untuk melakukan persiapan sebagai berikut:
1. Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
2. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
3. Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
4. Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).
5. Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.
6. Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG.
Berikut 29 wilayah yang potensi hujan deras disertai kilat petir:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Kep. Riau
- Riau
- Kep. Bangka Belitung
- Jambi
- Bengkulu
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Banten
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Tengah
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Papua Barat
- Papua.
Baca Juga: Musim Hujan Bikin Rantai Cepat Kendor dan Aus, Yuk Dicegah, Begini Caranya
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR