Otomotifnet.com - Aspal jalan yang tiap hari diinjak, ternyata ada jenis panas dan dingin.
Lantas apa perbedaan dari aspal jalan panas dan dingin?
Melansir dari Zydex Industries, aspal panas adalah jenis aspal yang dalam penerapannya harus dipanaskan hingga 148,8 derajat celcius dalam oven khusus.
Tujuannya untuk membantu mengurangi waktu pengeringan jalan.
Jumlah bahan bakar yang digunakan untuk memproduksi 1 ton aspal panas adalah sebanyak 8 galon.
Jenis aspal ini juga sering dibandingkan dengan warm mix asphalt atau aspal hangat yang diklaim lebih ramah lingkungan.
Sebab aspal hangat mengonsumsi 20 persen bahan bakar lebih sedikit dari aspal panas.
Sedangkan aspal dingin dibuat dengan cara mengemulsi aspal dengan air dan zat pengemulsi.
Sebelum dicampur dengan agregat sehingga menghasilkan aspal yang kurang kental.
Aspal dingin terkenal dengan harganya yang relatif terjangkau dan kerap digunakan untuk memperbaiki lubang jalan serta trotoar dengan kondisi permukaan sudah aus.
Kelebihan lain dari aspal dingin adalah pengaplikasiannya yang mudah dan tidak memerlukan mesin khusus berteknologi tinggi.
Peralatan pengaspalan standar cukup untuk membantu penggunaan aspal dingin.
Contoh pengaplikasiannya seperti dilakukan Dinas Bina Marga DKI Jakarta.
Melakukan perbaikan Jl Rasuna Said yang rusak akibat pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek.
Melansir laman resmi Pemprov DKI Jakarta, perbaikan jalan dilakukan mulai (19-20/10/22). hingga Kamis (20/10/2022).
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, Tim Insidentil Unit Alkal Dinas Bina Marga menggunakan hotmix atau aspal panas pada malam hari.
Perbaikan pada malam hari dilakukan dengan sistem modul dan ditujukan untuk kerusakan jalan yang lebih lebar dan lebih parah.
Sementara pada Jumat siang, penutupan lubang jalan dilakukan dengan bahan coldmix atau aspal dingin untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan pengguna jalan.
Baca Juga: Aspal Sirkuit Mandalika Makin Mantap, Serap Air Hujan Cukup 15 Menit Aja
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR