Otomotifnet.com - Pembangunan tol Kediri-Tulungagung akan menggusur beberapa desa.
Untuk di Tulungagung saja, ada sekitar 1.000 keluarga yang bakal terusir.
Bukan diusir paksa, melainkan diberi uang ganti untung untuk rumah atau tanah yang terdampak.
Dari jumlah itu, 700 di antaranya berasal dari Kecamatan Karangrejo.
Total lahan di Tulungagung yang akan terdampak tol seluas 1.072.428,78 meter persegi.
Kecamatan Karangrejo yang paling luas, mencapai 689.176,86 meter persegi.
Camat Karengrejo, Eko Heri Susanto mengatakan saat ini nama-nama warga yang terdampak sudah didata.
"Mereka belum tentu yang tanahnya kelewatan jalan tol. Bisa juga yang tanahnya nanti mepet dengan tol," terang Eko, (24/10/22).
Selain itu, dari luas lahan di Kecamatan Karangrejo, tidak semuanya tanah milik warga.
Ada juga tanah milik Pemkab Tulungagung, tanah aset desa, wilayah Perhutani maupun tanah aset lembaga pemerintahan lain.
Para warga terdampak ini akan menerima sosialisasi dari pemrakarsa proyek.
"Semua warga sudah menerima pemberitahuan," ujar Eko.
Desa Tulungrejo menjadi wilayah paling luas terdampak, mencapai 150.301,45 meter persegi.
Disusul Punjul 131.033,11 meter persegi, Sukodono 66.710,7 meter persegi, Gedangan 61.226,49 meter persegi, Sukowidodo 86.609,99 meter persegi, Sembon 33.263,7 meter persegi, dan Bungur 45.854,2 meter persegi.
Tol juga akan melintas di atas jalan lama (fly over) di sekitar Seribu Kubah.
Sedangkan di Kecamatan Kedungwaru, tol hanya melewati Desa Simo, dengan luas tanah yang akan dipakai 15.366,2 meter persegi.
Kecamatan Kauman area yang dipakai rencananya seluas 205.574,61 meter persegi.
Masing-masing di Desa Batangsaren 148.590,48 meter persegi, Panggungrejo 45.780,08 meter persegi dan Balerejo 11.204,05 meter persegi.
Terakhir di Kecamatan Tulungagung, rencananya akan memakai tanah seluas 162.311,11 meter persegi.
Masing-masing di Kelurahan Panggungrejo seluas 158.664,8 meter persegi dan di Kelurahan Kutoanyar 3.646,31 meter persegi.
Baca Juga: Tol Kediri-Tulungagung Panjangnya 37,2 Km, Berikut Daftar Desa yang Diterjang
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR