Data tersebut terdiri dari nama, email, NIK, NPWP, nomor telepon, alamat, tanggal lahir, jenis kelamin dan penghasilan pemilik data, mulai dari per hari, bulan dan tahun.
Bjorka juga melampirkan 43 sampel akun teretas dan puluhan transaksi.
Lantas, bagaimana respons Pertamina terkait dugaan kebocoran data ini?
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, belum dapat memastikan apakah data MyPertamina mengalami kebocoran.
"Masih kita cek," ujar dia saat dikonfirmasi, (10/11/22).
Irto melanjutkan, Pertamina dan Telkom sendiri tengah melakukan investigasi terkait hal ini.
"Pertamina dan Telkom sedang melakukan investigasi bersama untuk memastikan keamanan data dan informasi terkait MyPertamina," kata dia.
Balik ke September 2022, Bjorka sempat mengancam akan membuka dan menyebarkan data transaksi digital di aplikasi MyPertamina.
Berdasarkan tangkapan layar dalam akun Twitter @DarkTracer 10 September 2022, peretasan MyPertamina dalam rangka mendukung masyarakat yang menentang kenaikan harga BBM.
"Untuk mendukung orang-orang yang berjuang melakukan demonstrasi di Indonesia terkait harga BBM. Saya akan mempublikasikan database MyPertamina segera," tulis Bjorka.
Menanggapi ancaman Bjorka, Irto saat itu menegaskan bahwa Pertamina senantiasa menjaga kerahasiaan dan keamanan data pelanggan.
"Pertamina sangat memperhatikan keamanan data konsumen. Kami telah menerapkan standar keamanan informasi dan bekerjasama dengan pihak-pihak yang mendukung pengamanan data," ujar Irto, seperti diberitakan Kompas TV, (12/9/22) lalu.
Untuk menjaga keamanan data tersebut, kata dia, Pertamina berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Baca Juga: Aplikasi MyPertamina Ngaco, Daihatsu Gran Max Terdaftar Beli Solar
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR