Otomotifnet.com - Melalui rangkaian seminar nasional (01/12/2022), yang memasuki tahap ke empat di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Mengusung tema “Strategi Transisi Pengembangan xEV Menuju NZE dan Manajemen Unit in Operation (UIO) di Indonesia (01/12/2022).
Toyota Indonesia mengajak Pemerintah, Akademisi dan Industri untuk melakukan aksi nyata kolaborasi Triple Helix guna mencapai target netralitas karbon.
”Harapannya seminar ini dapat menjadi bentuk kontribusi positif yang tidak hanya sekedar wacana, namun bersama-sama berkolaborasi mewujudkan penurunan emisi karbon di Indonesia,” papar Bob Azam, Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Seminar series ke-4 Toyota Indonesia memberikan pemahaman dan peningkatan pengetahuan kepada generasi muda, dan masyarakat luas, melalui kontribusi teknologi elektrifikasi dengan pendekatan multi-pathway.
Strategi elektrifikasi Toyota tersebut, sesuai kebutuhan konsumen yang beragam dan strategi manajemen UIO yang ada.
Dihatrapkan dapat berperan penting dalam mereduksi emisi untuk mencapai Net Zero Emission (NZE).
Bersama dengan pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT), strategi transisi dan manajemen UIO merupakan bagian integral dan kunci keberhasilan untuk mencapai NZE di Indonesia.
Dalam seminar nasional tersebut, hadir Staf Khusus MenKo Perekonomian Bidang Pengembangan Industri dan Kawasan Ir. I Gusti Putu Surya Wirawan.
Kemudian Rektor ITB Prof. Ir. Reini Wirahadikusumah, M.SCE., Ph. D., Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Ir. Warih Andang Tjahjono M.T.
Serta para pembicara dari ITB Prof. Dr. Ir. Drajad Irianto, M.Eng. dan Dr. Ir. Agus Purwadi, M.T., dan Dr. Indra Chandra Setiawan S.T. M.T. dari Toyota Daihatsu Engineering Manufacturing Co. Ltd., (TDEM).
Toyota Indonesia sebelumnya telah mendukung penyelenggaraan rangkaian aktivitas 3 Seminar Nasional di berbagai Perguruan Tinggi Indonesia.
Dikemas dengan tema besaran: 100 Tahun Industri Otomotif Indonesia Mewujudkan NZE di Indonesia di tiga lokasi universitas nasional.
Pada tahap pertama, seminar nasional diselenggarakan di Universitas Diponegoro (UNDIP) di Semarang (25 Mei 2022) bertemakan “Komitmen Indonesia terhadap Net Zero Emission, Kontribusi Masing-Masing Sektor dan Tantangannya,”
Kemudian tahap kedua berkolaborasi bersama civitas akademia Universitas Udayana (UNUD) di Bali (27 Juli 2022) mengangkat tema “Bali untuk Pariwisata Hijau & Berkelanjutan Menuju Net Zero Emission di Indonesia”.
Lalu tahap ketiga bersama Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) di Surabaya (11 Oktober 2022), mengangkat tema “Transisi Energi Baru Terbarukan Menuju Net Zero Emission (NZE) dan Tantangannya.”
Baca Juga: Di Hadapan Mahasiswa ITS, Toyota Jawab Tantangan Transisi Energi
Pada tahapan selanjutnya akan menyambangi Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Sebelas Maret (UNS), dan Universitas Indonesia (UI).
“Kehadiran rangkaian seminar nasional ini diharapkan dapat menjawab berbagai tantangan era elektrifikasi, dan mendorong terciptanya strategi yang komprehensif guna mengakomodir beragamnya kebutuhan kendaraan elektrifikasi yang lengkap dan ramah lingkungan,”
“Dengan tetap memperhatikan tujuan menurunkan emisi karbon dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” sambung Bob Azam.
Untuk mencapai target netralitas karbon, Toyota Indonesia meyakini bawa era elektrifikasi tidak boleh meninggalkan industri otomotif nasional, yang selama ini telah berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Istilahnya “No One Left Behind.” Toyota Indonesia percaya, setiap teknologi mobilitas memiliki perannya masing-masing. Semua harus dikembangkan untuk memenuhi tujuan nasional.
Baca Juga: Beberkan Data, Kemenperin Sebut Animo Kendaraan Listrik Kian Membludak
Lebih lanjut, Toyota Indonesia berkomitmen menyediakan semua teknologi elektrifikasi sesuai kebutuhan pelanggan, dengan menyediakan beragam pilihan kendaraan hemat bahan bakar, kendaraan dengan bahan bakar terbarukan, dan kendaraan berteknologi elektrifikasi.
Yaitu Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan Battery Electric Vehicle (BEV) hingga hydrogen. Sehingga semakin banyak masyarakat pengguna kendaraan beroda empat yang dapat turut berkontribusi menurunkan emisi karbon.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR