Otomotifnet.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bongkar rahasia dunia.
Ternyata, 60 persen mobil dan motor listrik dunia butuh baterai dari Indonesia.
Proyeksi itu dibuat Jokowi dengan asumsi Indonesia telah merampungkan ekosistem baterai kendaraan listrik.
Ekosistem itu dinilai akan menjadi kuat, mengingat besarnya kepemilikan bahan baku dasar baterai kendaraan listrik mulai dari nikel, tembaga, bauksit hingga timah.
"Begitu (ekosistem) ini jadi, 60 persen kendaraan listrik akan tergantung kepada EV battery kita," terangnya dalam Kompas100 CEO Forum 2022, (2/12/22).
"60 persen pangsa yang ada di dunia," ujarnya.
Menurut Jokowi, saat ini Indonesia hanya kekurangan lithium untuk membangun ekosistem baterai kendaraan listrik yang terintegrasi.
Namun, ini akan diatasi dengan kemitraan negara lain, salah satunya dengan Australia.
"Saya kemarin sudah sampaikan ke PM Australia, Australia punya lithium, kita boleh beli dong dari Australia, terbuka, silakan," katanya.
Untuk merealisasikan mimpi besar tersebut, Jokowi menyebutkan, dirinya akan 'mati-matian' membangun ekosistem baterai kendaraan listrik terintegrasi.
Adapun saat ini, salah satu tantangan yang dihadapi dalam pembangunan ekosistem itu ialah terkait integrasi atau penggabungan.
Pasalnya, produksi berbagai sumber daya alam bahan baku dasar baterai itu berada di wilayah yang berbeda-beda.
Produksi tembaga, nikel dan bauksit disebut berada di pulau yang berbeda.
"Mengintegrasikan ini sebuah barang yang tidak gampang, sehingga jadi sebuah ekosistem itu. Ini yang terus saya mati-matian ini harus terjadi," ujarnya.
Meski tidak mudah, Jokowi meyakini, ekosistem baterai kendaraan listrik Indonesia nantinya akan menjadi daya tarik bagi investor dari berbagai negara.
Ketergantungan terhadap baterai kendaraan listrik nasional akan menjadi tinggi.
"Saya sampaikan ke Menko Marves, Menteri Investasi tidak usah kemana-mana marketing masalah investasi, mereka yang akan datang ke kita, percaya Saya, mereka yang akan datang ke kita unutk mencari untuk beli EV baterry kita," ucap Jokowi.
Baca Juga: PM Australia Dirayu Pak Jokowi, Ajak Kerja Sama Bikin Baterai Mobil Listrik
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR