Setelah melakukan uji cold start ability, tim uji teknis melanjutkan uji jalan kendaraan berkapasitas kurang dari 3,5 ton dengan target harian 650 km per hari.
Rutenya dari Balitsa-Tol Cileunyi-Ciamis-Kuningan-P3GL-Pemalang (putar balik)-Subang-Balitsa, dengan total jarak tempuh 50.000 km.
Untuk kendaraan uji dengan kapasitas lebih dari 3,5 ton target jarak harian 550 km per hari dengan rute Balitsa-Pasteur-Cikampek-Cipali-P3GL-Tegal (putar balik)-Cipali-Subang-Balitsa, dengan total jarak tempuh 40.000 km.
Pada kesempatan terpisah, Edi Wibowo menyatakan pada perjalanan pengujian B40, ada suatu kendala yang terjadi ketika awal pengetesan, yaitu mengenai pengadaan sparepart setelah overhaul awal
Kendala B40 dan Program B35 Siap diimplementasikan pada 2023
Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Eddy Abdurachman menuturkan, penerapan bahan bakar nabati (BBN) B35 akan mulai diterapkan pada 1 Januari 2023.
Artinya, biosolar yang beredar di masyarakat nanti di dalamnya tercampur 35 persen dari biodiesel.
Ini akan diterapkan sejak 1 Januari 2023 Mengenai implementasi B40, menurut Eddy, hasil dari uji tesnya menunjukkan hasil yang baik.
Namun ada kekhawatiran, yakni apabila B40 direalisasikan bakal menguras kapasitas produksi minyak mentah kelapa sawit (CPO).
Eddy menyebutkan, kebutuhan produksi CPO untuk B40 berkisar 15 juta kiloliter sedangkan produsen hanya mampu memproduksi sebanyak 16 juta kiloliter.
"Kami memberikan dukungan dalam kaitannya dengan uji coba B40 tadi dan menunjukkan hasil yang cukup baik," bebernya.
"Tetapi masih ada beberapa hal yang dipikirkan dalam rangka penerapan B40. Nanti khususnya kapasitas produksi dari produsen-produsen biodiesel," ucapnya.
"Jangan sampai ini penerapan B40, pasti volumenya naik kurang lebih 15 juta kiloliter," ucapnya.
"Sedangkan kapasitas produksi dari produsen di kisaran 16 juta kiloliter. Jadi sangat rentan itu," lanjut Eddy.
Kendati demikian, implementasi B40 masih terbuka lantaran telah melalui validasi.
Proyeksi penyaluran biosolar tahun 2022 ini sebesar 36,4 juta kiloliter, serta asumsi pertumbuhan permintaan sebesar 3 persen, diperkirakan penjualan biosolar pada 2023 akan mencapai angka 37,5 juta kiloliter.
Adapun estimasi kebutuhan biodiesel untuk mendukung implementasi B35 sebesar 13,14 juta kiloliter atau meningkat sekitar 19 persen dibandingkan alokasi tahun 2022 sebesar 11 juta kiloliter.
Baca Juga: Kelinci Percobaan 12 Mobil, Solar Sawit B40 Uji Jalan Hingga 50.000 Kilometer
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR