Otomotifnet.com - Mahalnya harga BBM bikin sebagian pemilik mobil tak sanggup beli bahan bakar berkualitas tinggi tiap harinya.
Hal ini membuat sebagian masyarakat berpindah menggunakan bahan bakar yang berkualitas rendah atau yang paling murah.
Bahkan ada yang mencampur dua jenis BBM untuk mendapatkan hasil menengah.
Tak sedikit juga pemilik kendaraan selang seling dalam mengisi bahan bakar.
Kadang pakai BBM berkualitas tinggi, kadang rendah.
Memang apa dampak keseringan gonta-ganti jenis BBM?
Dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto mengatakan, dampak gonta-ganti jenis bahan bakar bisa mengacu pada zat aditif di dalamnya.
“Perlu diketahui, beberapa jenis bahan bakar ada yang mengandung zat aditif dan tidak, misal Pertamax Turbo (RON 98) ada aditif dengan fungsi deterjen, anti oksidan, anti korosi, dispersan, demulsifier, sementara Pertalite tidak,” ucap Tri (15/1/2023).
Ia mengatakan selain memperhatikan nilai oktan, kualitas bahan bakar juga bisa dilihat dari zat aditifnya.
“Zat aditif tersebut memiliki banyak fungsi, salah satunya yaitu menghindari terjadinya penumpukan karbon di bagian mesin, itu yang membedakan bensin berkualitas tinggi dan rendah,” ucap Tri.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR