Masih kata Bima, baterai baru Nissan tersebut tak ada lagi kandungan liquid-nya seperti pada Lithium-ion.
Selain itu meski sizenya lebih kompak, "Tapi daya baterainya lebih besar, sehingga jarak tempuh kendaraan bisa lebih jauh,” terang Bima lagi.
Bahkan waktu pengisian ulang (recharging) akan lebih singkat, “Tapi cost pembuatannya lebih murah dari Lithium-ion,” tambahnya.
Saat ini kata Bima, baterai tersebut sudah dalam tahap pengembangan oleh principal Nissan.
Baca Juga: Optimis, Indonesia Bakal Produksi Baterai Mobil Listrik Setahun Lagi
“Rencananya akan diimplementasikan pada produk kendaraan elektrivikasi Nissan secara global pada 2028 mendatang,” tukasnya.
Wah.. artinya kemampuan jelajah mobil listrik Nissan bakal lebih jauh lagi nih dari yang sekarang bila sudha pakai baterai ASSB ini. Mantap!
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR