Nah, biodiesel atau yang di Indonesia sering kita kenal dengan sebutan Bio Solar, kata Sumarno secara bahan memang bagus.
Namun campuran minyak nabatinya yang merupakan olahan dari limbah PAO (Palm Acid Oil) yang sudah disesuaikan, punya dampak negatif bila digunakan pada mobil diesel modern.
Apalagi bila kandungan lemak nabati pada PAO atau FAME (Fatty Acid Methyl Ester) membusuk ketika biodiesel disimpan terlalu lama dalam tangki penyimpanan.
“Ini membuat bahan bakar tersebut menurun kualitasnya. Makanya ada istilah solar busuk,” sambung Sumarno.
Baca Juga: Asal Muasal Biodiesel B35 yang Mulai Jalan, Pemilik Mobil Diesel Nyimak
Nah, dalam jangka waktu lama pemakaian kendaraan, menurunnya kualitas biodiesel tersebut kata Sumarno bisa menyebabkan clogging pada saluran bahan bakar.
“Bisa menyumbat injektor. Pernah ada kasus injektornya sampai pecah kerena tersumbat dan saking kuatnya tekanan bahan bakar,” bebernya.
Tak hanya itu, biodiesel juga cenderung punya kadar sulfur tinggi.
Sehingga hasil pembakarannya kata Sumarno lebih cepat menimbulkan kerak karbon.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR