Keunggulan lain dari KX-1 Race tentunya bobot yang sangat ringan, Emiliano menyebut sekitar 1,3 kg saja.
Bisa ringan tentunya karena cangkahnya (shell) terbuat dari bahan campuran komposit karbon atau yang oleh KYT disebut sebagai Tricomposite fiber.
Kelebihan lain yang ditawarkan dari helm ini adalah pandangan yang sangat luas, mencapai sudut 92 derajat dan 210 derajat.
Visornya sendiri dibekali fitur antiscratch dengan ketebalan yang bervariasi. Bahkan dibuat mudah dibuka tanpa menggunakan alat.
Meski begitu konstruksinya dibikin kuat, pegangannya dibuat dari bahan metal alloy agar lebih kaku, tujuannya untuk mencegah visor terlepas ketika pembalap jatuh.
Dan pastinya karena akan digunakan langsung oleh pembalap MotoGP, maka jangan heran jika kualitasnya sudah lolos standar FIM.
Sementara R2R merupakan helm harian atau touring yang secara desain diturunkan dari KX-1 Race. R2R merupakan kepanjangan Race to Road.
Menurut Emiliano, blue print R2R diambil dari KX-1 Race, makanya secara tampilan sangat sporty dan sisi aerodinamika pun sama, sangat baik.
Karena keturunan dari helm balap, makanya mewarisi beberapa ciri khasnya, seperti halnya penggunaan flat visor dan double D-ring.
Fitur andalan lainnya dari R2R antara lain dilengkapi double visor, daya pandang luas, anti scratch, dilengkapi tempat untuk speaker interkom, wearable glasses atau nyaman buat yang berkaca mata.
Terdapat juga fitur RTS atau Roto Translation System, mekanisme di bagian buka tutup visor yang bertujuan agar helm lebih kedap.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR