Sedangkan untuk tipe G CVT, tak ada pengaturan MID digital, dan pengaturan head unit/telefon posisinya sebelah kiri.
Nah bicara MID digital berukuran 7 inci memang hanya ada di varian GR-S dan mirip dengan Raize, tipe di bawahnya masih model jarum biasa.
Untuk head unitnya, varian GR-S dilengkapi head unit model floating berukuran 8 inci lengkap dengan fitur mirrorlink dan kamera belakang.
Untuk tipe G CVT ukuran head unitnya 7 inci punya fitur mirrorlink dan sensor mundur.
Lanjut ke konsol tengah, varian GR-S sudah dilengkapi wireless charging untuk pengisian baterai smartphone.
Namun di varian G CVT, fitur ini absen, digantikan dengan cup holder.
Nah, untuk pengaturan AC model digital, hadir di varian GR-S maupun G.
Duduk di baris kedua, baik varian G maupun GR Sport sudah dilengkapi tiga buah headrest terpisah.
Sebagai info, di generasi sebelumnya headrest baris kedua punya bentuk undakan dan menyatu dengan sandaran jok.
Yang berbeda antara varian G dan GR Sport adalah motif dan jenis bahan pelapis joknya.
Di varian G, bahannya kain (fabric) warna hitam dikombinasi aksen corak garis-garis di bagian tengah.
Sedangkan varian GR Sport menggunakan bahan suede yang lembut dan didominasi warna hitam.
Desain doortrim bisa dikatakan minimalis, dengan material plastik keras tanpa adanya permukaan lembut.
Untuk cup holder, hadir di door trim juga di konsol tengah.
Nyobain duduk di baris kedua, boleh dibilang lebih lega dibandingkan model sebelumnya.
Ya, dimensi kabin sedikit lebih besar dengan platform DNGA terbaru ini.
Untuk penumpang dengan postur tinggi rata-rata orang Indonesia (166 cm), ruang kepala dan kaki masih cukup nyaman.
Apalagi untuk ruang kaki yang lebih lega, lantaran bagian punggung jok depan didesain punya cekungan/coakan.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR