Otomotifnet.com - PT Astra Honda Motor (AHM) melakukan regenerasi. Johannes Loman memberikan estafet Executive Vice President kepada Thomas Wijaya yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Marketing.
Menarik untuk membuka kembali sedikit perjalanan AHM di awal kepemimpinan Johannes Loman tahun 2007.
Di mana porsi penjualan AHM masih didominasi segmen motor bebek. Boleh dibilang, Honda rajanya motor bebek. Sementara rival menguasai penjualan motor matik.
Baca Juga: Honda Luncurkan CBR150R Versi Baru, Makin Sangar dan Berkelas!
Honda Vario karburator yang meluncur pada 2006 merupakan pembuka jalan kesuksesan Johannes Loman dan AHM. Disusul Honda BeAT karburator pada 2008.
Peralihan dari raja bebek ke rajanya motor matik bukan sesuatu yang mulus. Mengingat di internal AHM masih sangat mempertimbangkan kue besar motor bebek yang jadi sumber pendapatan.
Namun masa-masa itu sudah terlalui dengan sukses. Serbuan varian Vario dan BeAT berhasil membuat AHM jawara penjualan motor lewat skuter matik.
Beralih ke masa sekarang, tantangan berikutnya dihadapi Thomas Wijaya yang bergabung dengan AHM pada 2007 dan juga mengalami masa awal Vario dan BeAT.
Sementara Johannes Loman kini menjadi Komisaris AHM dan berada di jajaran BOD Astra International, Thomas dan tim menghadapi eranya motor listrik.
Lalu apa pandangan dan strateginya?
Pria ramah ini menyebut saat ini tantangan yang harus dihadapi ada beberapa hal.
"Pertama performa, motor listrik belum sekuat motor bensin. Kedua infrastruktur," ucapnya.
Ia melihat motor listrik masih sebagai produk lifestyle. Di samping secara model juga masih belum sevariatif motor bensin.
"Kalau kita lihat saat ini bentuk motor listrik nggak sevariatif motor bensin. Motor listrik lebih simpel, bermain di warna atau painting," ulasnya.
Meski demikian Thomas sudah melihat bahwa pasar motor listrik di Indonesia nantinya akan cukup besar.
"Dalam 10 tahun motor listrik akan menjadi 30 persen," ungkap Thomas.
Ia menyebut strategi AHM akan tetap menjalankan bisnis secara komprehensif. Enggak hanya menjual produk melainkan juga menyiapkan infrastrukturnya termasuk penanganan limbah motor listrik.
Ia tak menampik sekarang mulai banyak pemain motor listrik termasuk motor listrik konversi termasuk pemain dari China.
"Kami akan touch konsumen lewat jaringan dealer dan finance. Jadi ini merupakan sebuah ekosistem besar," ujar Thomas.
Ditanya lebih lanjut apakah ia siap mengantar AHM menjadi rajanya penjualan motor listrik di Tanah Air, Thomas menjawab datar.
"Kami Astra Honda Motor selalu fokus berusaha untuk memberikan kepuasaan dan pelayanan yg terbaik bagi seluruh masyarakat konsumen Indonesia sesuai dengan perkembangan kebutuhan konsumen"
"Termasuk berbagai teknologi ke depannya seiring dengan semangat Satu Hati untuk dapat selalu mewujudkan mimpi konsumen bersama sepeda motor Honda di Indonesia," pungkasnya.
Editor | : | Iday |
KOMENTAR