Sepakat, Avanza itu ditebus dengan nominal Rp 105 juta.
"Aku sempat mau bayar tunai ke Arga. Tapi sama Arga ditolak, alasannya gak berani karena hanya dipasrahi Agus titip unit," jelas Khafid.
"Aku akhirnya sepakat tanggal 30 Januari membayar mobil tersebut dengan cara transfer," ujar Khafid.
Esoknya Khafid bersama ayahnya datang kembali ke rumah Arga dengan maksud mengajak ke bank untuk menjadi saksi pembayaran mobil ke Agus.
Kali ini ayah Khafid ikut karena ingin setelah mobil itu ditebus langsung jalan-jalan keliling Surabaya.
Namun ternyata nomor Agus tidak aktif seusai terima dana sebesar Rp 105 juta dari Khafid.
WhatsAppnya diblokir.
Dicoba menghubungi menggunakan nomor lain pun juga tidak tersambung.
Khafid saat itu sempat meminta izin ke Arga untuk tetap membawa pulang.
Namun, tidak diberi izin.
Alasannya Arga belum terima uang dari Agus.
"Di situ Arga baru ngaku belum pernah ketemu Agus. Hanya kenal lewat sosial media saja," ujarnya.
Keinginan ayah Khafid pulang dari rumah Arga jalan-jalan Surabaya kali ini pun pupus.
Ayah Khafid mengetahui menjadi korban penipuan langsung syok dan menangis.
Khafid pun memutuskan mengajak Arga membuat laporan ke Polrestabes Surabaya.
Ayah Khafid sampai sekarang masih terlihat murung.
Sering terlihat tidak semangat.
Pasca kejadian ini ayah Khafid sering malas dagang.
Khafid sekarang menunggu tindak lanjut polisi mengungkap penipuan kasus ini.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana ketika dikonfirmasi menjelaskan kalau perkara ini tengah ditangani Unit Jatanras.
Kanit Jatanras Polresta Surabaya, Iptu Ryo Pradana pun meminta korban untuk bersabar.
Baca Juga: Makelar Mobil Bekas Tipu Guru SLB, Daihatsu Ayla Gak Didapat, Uang Rp 80 Juta Lenyap
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR