Otomotifnet.com – Pembilasan radiator atau sering kita kenal dengan radiator flushing, merupakan hal yang penting dilakukan dalam perawatan kendaraan secara berkala.
Pasalnya seiring waktu, sedimen, karat, dan kontaminan lainnya dapat menumpuk di radiator, yang dapat menyebabkan panas berlebih dan masalah lainnya.
Apalagi bila tadinya radiator diisi dengan air PAM, air sumur, air mineral dan sebagainya.
Karena kesemua air tersebut dari hasil ekseperimen Otomotifnet.com, dapat mempercepat terjadinya karat pada komponen berbahan logam.
Nah, untuk menjaga kebersihan dalam saluran pendingin, sangat dianjurkan mengganti cairan radiator secara berkala.
“Umumnya setiap 40.000 km atau 2 tahun sekali, mana yang dicapai lebih dulu,” papar Suwandi, Service Advisor bengkel resmi Suzuki Sejahtera Buana Trada (SBT) Pulogadung, Jakarta Timur.
Baca Juga: Bahaya Untuk Mesin, Ini Efek Campur Coolant Dengan Air Mineral
Oiya, dalam proses pembilasan saluran pendingin ini, kita bisa manfaatkan cairan pembersih khusus bernama radiator flush, untuk hasil yang lebih optimal.
Banyak kok pilihannya di pasaran, antara lain merek Prestone, Master, Wealthy, dan lain sebagainya.
Tapi ingat, jangan sekali-kali menggunakan cairan radiator flush bila ketemu tanda ini.
“Jangan gunakan radiator flush jika ditemukan ada karat di seputar tutup radiator,” wanti Stanley Tjie, Business Opportunity Development PT Laris Chandra, yang jadi distributor radiator coolant dan radiator flush merek Prestone di Indonesia.
Begitu pula bila tadinya isi radiator pakai air biasa, dan mau diganti pakai coolant.
Karena baik pada coolant dan radiator flush terdapat additive perontok karat.
Baca Juga: Tips Merawat Radiator Mobil Saat Cuaca Panas, Agar Tidak Overheat
Nah, karena dinding kisi-kisi radiator serta beberapa pipa saluran umumnya terbuat dari material logam yang tipis, “Dikhawatirkan bila karatnya terkikis, radiatornya malah bocor,” ujar Almus Hidayat, Sales Manager PT Wealthy Indah Perkasa.
Oke lanjut, untuk proses flushing radiator langkah-langkahnya secara umum sebagai berikut:
- Pastikan mesin dingin dan lepas tutup radiator.
- Kuras cairan pendingin lama dari radiator ke dalam wadah yang sudah disediakan, dengan cara melepas sumbat pembuangan yang biasanya terletak di bagian bawah radiator.
- Tutup sumbat pembuangan dan isi radiator dengan carian pendingin, dan bisa ditambahkan dengan cairan radiator flush.
- Kemudian nyalakan mesin dan biarkan bekerja selama beberapa menit hingga air di dalam radiator mencapai suhu kerja. Ini akan membantu melonggarkan sedimen dan kontaminan yang tersisa.
- Setelah itu matikan mesin dan biarkan beberapa saat sampai suhunya dingin.
- Kuras kembali air dari radiator dan ulangi proses tersebut hingga air yang dikuras tampak jernih.
Baca Juga: Ada Umurnya, Inilah Ciri-Ciri Radiator Mobil Sudah Waktunya Ganti
- Isi ulang radiator dengan campuran cairan pendingin dan air sesuai rekomendasi pabrikan kendaraan.
Oiya disclaimer nih sob, penting untuk menggunakan jenis cairan pendingin yang benar yang direkomendasikan oleh pabrikan kendaraan.
Karena menggunakan jenis cairan pendingin yang salah dapat menyebabkan kerusakan pada radiator dan mesin.
Selain itu, disarankan pula untuk membersihkan kisi-kisi luar radiator dari sumbatan kotoran secara berkala, agar pelepasan panas berlangsung optimal.
Baca Juga: Ternyata Inilah Komponen Penyebab Air Radiator Mobil Sering Kurang
Posted : Kamis, 25 Juli 2024 | 10:37 WIB| Last updated : Kamis, 25 Juli 2024 | 10:37 WIB
Editor | : | optimization |
Sumber | : | Otomotifnet.com |
KOMENTAR