Disampaikan Sajarod, informasi tersebut tidak benar.
Hal itu berdasarkan keterangan para saksi di dalam bus yang menyatakan tidak melihat seorang anak pun yang memainkan tuas rem tangan.
"Berdasarkan keterangan para saksi, penumpang yang jadi korban di dalam menyampaikan bahwa tidak ada seorang pun terlebih anak-anak yang memainkan tuas dari handbrake tersebut," kata Sajarod saat menyaksikan evakuasi bus di Guci, Bojong, Tegal, (8/5/23).
Sajarod mengatakan, untuk memastikan penyebab kecelakaan, pihaknya bahkan akan mendatangkan tenaga ahli.
Termasuk mengecek setiap sistem pengereman bus yang sudah berhasil dievakuasi.
"Nanti kami bersama tenaga ahli khusus kendaraan merk Hino yang sudah kita datangkan, nanti akan dicek sistem pengereman yang ada, berfungsi normal apa tidak," kata Sajarod.
Seperti diketahui, bus pembawa rombongan peziarah asal Tangerang Selatan meluncur bebas tanpa sopir dari tempat parkir hingga terjun ke Sungai Awu, Obyek Pemandian Air Panas Guci, Tegal, Jawa Tengah, (7/5/23).
Dalam peristiwa itu, 37 penumpang di dalamnya mengalami luka-luka hingga dua di antaranya meninggal dunia.
Baca Juga: Sopir dan Kernet Bus Maut di Guci Diperiksa, Status Tersangka Tunggu Ini
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR