Kalau timing belt fungsinya lebih krusial lagi nih sob, yang bila mengalami kerusakan atau putus, bisa berisko mesin mati total.
Karena timing belt bertugas menggerakkan sistem katup pada mesin, jadi kalau sampai putus, bisa-bisa piston menghajar klep atau katup. Iiihh seram!
Nah, mirisnya banyak pengguna mobil yang masih awam soal ini, sehingga tak tahu kapan komponen ini harus diganti.
Kalau dari anjuran pabrik, ada yang menyarankan diganti setiap jarak tempuh 40.000 atau 50.000 km. Ada juga yang bisa sampai 80.000 km.
Baca Juga: Patut Diwaspadai, 3 Ciri-ciri Ini Jadi Indikasi Fan Belt Mobil Mau Putus
Tapi kalau sudah menyemukan tanda-tanda keausan pada fan belt maupun timing belt sebelum jarak tempuh tadi, segera lakukan penggantian bisa tak mau mobil kesayangan bermasalah di jalan.
Karena bila komponen ini tiba-tiba putus di jalan, dijamin bakal mogok deh mobilnya, bahkan bisa membuat mesin rusak parah.
Jika yang putusnya fan belt, “Biasanya akan muncul indikator peringatan overheat, karena water pump-nya tidak berputar. Lalu terjadi masalah pada pengisian baterai,” sebut Wahono, Service Manager Auto 2000, BSD City.
Bahayanya lagi, lanjut Wahono, bila pengemudi tetap memaksa jalan mobilnya, mesin bisa mati mendadak dan akan mengakibatkan silinder head melengkung.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR