Otomotifnet.com - Kabar BBM baru Pertamina bernama Bioetanol dapat banyak tanggapan.
Salah satunya dari dosen dan ahli konversi energi Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto Zaenuri.
Yus waswas dan takut peristiwa seperti dulu terulang lagi di Bioetanol ini.
Sebelum itu, Yus menjelaskan etanol yang mau dipakai oleh Pertamina diproses dari molasses atau produk samping dari gula.
Jadi, di pabrik gula, tebu akan digiling dan diproses jadi gula pasir.
"Nah, sampahnya ini adalah molasses. Molasses ini diproses oleh Pertamina menjadi etanol, dipakai untuk bahan bakar," kata Yus.
"Kita dulu juga sudah pernah sebenarnya, sudah pernah dengan E5 juga. Waktu itu malah sempat dengan Biopremium dan Biopertamax," bebernya.
"Tapi, kemudian pasokan etanolnya terganggu. Harga etanolnya meroket, karena etanol juga dipakai di bidang kesehatan," ujarnya.
Menurut Yus, ketika pasar etanol harganya bagus, oleh pedagang justru dijual ke luar negeri, tidak dicampur ke bahan bakar.
Dia menambahkan, dulu juga sempat ramai di Lampung, mau produksi etanol dari singkong.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR