Otomotifnet.com – Seperti sudah diberitakan sebelumnya, Suzuki New XL7 Hybrid hadir membawa banyak perubahan baru.
Salah satunya adalah penggunaan baterai Lithium-ion dengan kapasitas penyimpanan lebih besar dibanding Ertiga Hybrid yang satu platform dengannya.
Bila di Ertiga Hybrid daya baterai Lithiumnya hanya 6 Ah, maka pada New XL7 Hybrid pakai yang 10 Ah seperti di Grand Vitara.
Oiya, fungsi dari baterai Lithium-ion yang posisinya di bawah jok penumpang depan ini, yakni untuk menyuplai listrik ke sistem Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS).
Baca Juga: Kapasitas Baterai Lithium-ion New XL7 Hybrid Lebih Gede Dari Ertiga Hybrid, Tujuannya Untuk Ini!
Sistem SHVS sendiri terdiri dari 3 komponen utama, yaitu Integrated Starter Generator (ISG) dan 2 buah battery (lithium-ion dan lead acid battery).
ISG ini memiliki fungsi ganda, yakni sebagai engine assist, dimana ia membantu putaran mesin saat akselerasi awal.
Serta sebagai penghidup mesin saat fitur Engine Auto Start-Stopnya bekerja.
Jadi, ketika berhenti lebih dari 3 detik di lampu merah atau di kemacetan, fitur ini akan mematikan mesin untuk menghemat pemakaian bahan bakar.
Ketika injakan rem dilepas atau pedal gas ditekan untuk menjalankan mobil kembali, maka mesin akan nyala secara otomatis akibat diputar oleh ISG.
Nah, setrum untuk memutar komponen ISG ini dipasok dari baterai Lithium-ion tadi.
Namun ada syarat yang mesti dipenuhi agar sistem SHVS ini bisa selalu bekerja, yakni indikator daya baterai lithium-ionnya minimal di atas 2 bar.
Artinya dengan kapasitas baterai yang lebih besar, “Secara teori durasi kerja sistem SHVS-nya bisa lebih lama,” bilang Zulfikar Rafi Al Ghany, Head of Public Relations Strategic Planning Department PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Baca Juga: Ini Beda Spesifikasi Suzuki New XL7 Hybrid Tipe Alpha Vs Beta Vs Zeta
“Untuk yang 6 Ah (di Ertiga Hybrid) sebenarnya enggak ada masalah, toh pengisian saat regenerative braking cukup cepat,” terang Hariadi, Assist. to Service Dept. Head PT SIS.
Hanya saja kalau dihitung dari kondisi full, “Karena sel-sel baterainya lebih besar, jadi kemampuan terpakainya (arus listrik, red) lebih lama,” jelasnya. Mirip kayak beterai ponsel lah.
Dengan kata lain, jika durasi kerja sistem SHVS-nya bisa lebih panjang, secara logika akan berdampak terhadap efisiensi bahan bakar.
Tapi ketika disinggung soal dampaknya terhadap pemakaian bahan bakar, Hariadi enggan mengklaim kalau XL7 Hybridnya bisa lebih irit.
Nanti akan kita buktikan sendiri saat sesi test drive ya sob!
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR