Otomotifnet.com - Biasa menggarap simulator balap mobil dan motor, HM Engineering mencoba 'bermain' di luar zona nyamannya.
Yaitu mengkonversi motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik.
Hal tersebut diwujudkan dalam sebuah projek yang cukup 'berani' bertajuk HME-EV1.
Proyek tersebut berupa sebuah Kawasaki Ninja 250R karburator yang diubah menjadi listrik, dengan hampir keseluruhan rangkanya terbuat dari akrilik!
"Motornya sekarang sudah laku. Untuk nominalnya saya enggak bisa sebut," buka Haris Muhammad, punggawa HM Engineering membuka obrolan saat OTOMOTIFNET bertandang ke markasnya, Rabu (21/6/2023).
Belum puas dengan proyek konversi pertamanya, Haris pun kembali membuat proyek kedua.
Masih menggunakan motor bertipe sport full fairing, kali ini pakai Kawasaki Ninja 250 SL sebagai basisnya.
"Awalnya mau pakai Yamaha R15, tapi karena ruang mesinnya kecil dan harganya kurang cocok, makanya cari yang lain. Akhirnya dapat Ninja 250 SL ini yang saya beli dalam kondisi bekas,"
"Kebetulan unit yang saya dapat ini kondisinya sangat bagus, baik itu rangka, mesin hingga kaki-kakinya. Kilometernya juga masih cukup rendah, sekitar 6.000-an," lanjut Haris.
Tak seperti proyek sebelumnya yang radikal, konsep modifikasi kali ini cukup sederhana.
"Konsepnya konversi tanpa meninggalkan ruh dari motornya, yakni SL yang merupakan singkatan dari Super Light. Jadi walaupun diubah menjadi listrik tapi motor tetap ringan dan lincah,"
"Proses konversi ini tanpa memotong rangka sama sekali, tanpa mengubah cat atau eksterior, tanpa perlu menambah bodi tambahan," tambah pria berkacamata ini.
Ubahan pertama yang dilakukan adalah penggantian dapur pacu dari mesin bensin 250 cc satu silinder dengan tiga komponen utama motor listrik alias EV kit yang terdiri dari baterai, kontroler dan dinamo.
Penyimpanan energi listrik dipercayakan kepada baterai LiFePo4 dengan spesifikasi 72V 55Ah.
Kemudian sebagai 'otak' sistem kelistrikan, dipercayakan kepada Nanjing Fardrive ND961800.
Haris rela membobok bagian bawah tangki bensin agar muat ditempatkan kontroler tersebut.
Kontroler mengatur suplai listrik dari baterai ke dinamo penggerak bertipe mid drive BLDC QS Motor berkekuatan 4 kW.
Tenaga yang dihasilkan dari dinamo disalurkan ke roda belakang melalui rantai dengan kombinasi ukuran gir 11 mata di depan dan 47 mata di belakang.
Dengan ubahan tersebut, Haris mengklaim bahwa Kawasaki Ninja 250 SL ini mampu melaju hingga mencapai kecepatan maksimal di 115 km/jam.
Sedangkan baterai, dalam keadaan terisi penuh diklaim Haris bisa membuat Kawasaki Ninja 250 SL ini berjalan sejauh 120 km lebih.
"Ngecas baterainya kurang lebih butuh waktu 3 jam pakai charger 20 ampere dengan rumah minimal listriknya 2.200 VA," imbuhnya.
Untuk chargernya sendiri sudah menyatu dengan motor karena ditanam di bawah jok belakang motor.
"Sengaja dijadiin satu denngan motornya, jadi kalau mau isi daya baterai tinggal colok saja. Enggak perlu repot bawa-bawa charger terpisah," sambung Haris.
Karena akselerasinya makin kencang, maka dibutuhkan perangkat pengereman yang mumpuni untuk menghentikan lajunya.
Di bagian depan, perangkat rem menggunakan kaliper Brembo 4 piston plus master rem Brembo RCS 15 yang dikombinasikan dengan cakram floating 320 mm dan selang rem Hel.
Sedangkan di bagian belakang, master rem bawaan diganti dengan RCB dan selang remnya juga pakail Hel. Untuk kaliper dan cakramnya masih standar.
Sektor suspensi, depannya masih teleskopik bawaan motor, sedangkan yang belakang produk aftermarket merek Ride It dengan tabung terpisah.
Biar posisi berkendara makin racing, Haris memasang setang jepit WR3 dan footstep aftermarket.
Lalu agar lebih pede melibas tikungan, ban standar dipensiunkan.
Gantinya, disematkan ban Pirelli Diablo Rosso 100/80-17 soft compound di depan dan 130/70-17 medium compound di belakang.
Panel instrumennya sudah diganti dengan merek aftermarket, yang menampilkan berbagai informasi, tentunya sudah full digital.
Tepat di bawahnya terdapat indikator suhu dinamo lansiran Koso.
Uniknya, tuas kopling tetap dipertahankan, hanya saja fungsinya diubah menjadi cruise control.
Di sisi kiri tepat di bawah jok pengendara, terdapat port USB Quick Charge 3.0, jadi motor ini juga berfungsi sebagai 'power bank' raksasa berjalan.
Dalam proses mengkonversi Kawasaki Ninja 250 SL ini, Haris memerlukan waktu hanya 2 Minggu saja, namun dengan biaya yang lumayan, kira-kira seharga Yamaha New Xmax Connected 2023.
"Kalau ditanya habis berapa, kira-kira Rp 60-70 jutaan lah, itu di luar motornya ya," pungkas pria yang bermukim di kawasan Bendungan Hilir, Benhil.
Kalau Anda punya Kawasaki Ninja 250 SL dan tertarik mengubahnya jadi motor listrik, bisa menghubungi HM Engineering via akun Instagram @hmengineering.
Baca Juga: Modal Satu KTP Boleh Dapat Subsidi Konversi Motor Listrik Rp 7 Juta Berulang Kali, Cek Syaratnya
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR