Otomotfnet.com - Pengamat transportasi menyebut materi ujian SIM C angka 8 dan zigzag cukup berlebihan.
Hal ini pula yang membuat Pengamat transportasi Djoko Setijowarno dukung arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengevaluasi materi ujian praktik SIM C.
“Zigzag, angka 8 itu seolah-olah mengajari orang untuk balapan, atau jalannya berlubang. Padahal jalan kita sudah banyak yang mulus," ucap Djoko dikutip dari YouTube KompasTV, (23/6/2023).
Selain itu, Djoko berpandangan bahwa adanya sekolah mengemudi untuk mendapatkan SIM bisa jadi solusi yang baik untuk mengurangi tingkat kecelakaan.
“Usulan adanya sekolah mengemudi itu bagus. Jauh lebih baik lagi pendidikan lalu lintas sejak dini, itu lebih mengena," jelasnya.
“Di banyak negara yang angka kecelakaan rendah, mendapatkan SIM itu seperti orang mendapatkan ijazah sarjana,” tutur Djoko.
Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meminta jajarannya untuk melakukan evaluasi terkait ujian praktik pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM).
Menurut Kapolri, ujian praktik yang diterapkan saat ini terlalu sulit dan harus direvisi apabila sudah tidak relevan.
"Kalau kita lihat pembuatan SIM juga masih sulit. Laporan kasus juga sama, balik nama kendaraan dan seterusnya, dan tentunya ya kita akan selalu lakukan perbaikan," kata Listyo, Rabu (21/6/2023).
"Saya minta Kakor (Kakorlantas) tolong untuk lakukan perbaikan, yang namanya angka 8 itu masih sesuai atau tidak, yang melewati zigzag itu sesuai atau tidak," lanjutnya.
Baca Juga: Kata Pak Polisi, Bikin SIM Ga Wajib Kursus Mengemudi Biar Dapat Sertifikat, Ini Caranya
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR