Sekadar info, air memiliki kandungan hydrogen (H2) dan oxygen (O), makanya rumus kimianya adalah H20.
Nah, alat FWH ini bertugas memisahkan unsur H2 (hydrogen) dari O (oksigen) lewat proses elektrolisa atau memanfaatkan aliran listrik.
Jadi, di dalam alat FWH ini terdapat sejumlah sekat dari plat besi yang dilapis semacam filter, dimana sekat tersebut dialirkan listrik.
“Plat buat sekatnya kami gunakan yang khusus, tidak mudah korosi. Kebutuhan setrumnya juga sangat kecil, tidak seperti yang dikatakan Elon Musk (CEO SpaceX dan Tesla) bahwa mengubah air jadi gas hydrogen butuh daya listrik yang besar. Alat kami ini cuma perlu arus 6 Amper 12 Volt,” jelasnya lagi.
Setelah memisahkan gas hydrogen dari air murni tadi, gas hydrogen tersebut lantas disuntik ke ruang bakar melalui intake manifold.
“Jadi nanti gas hydrogen tersebut akan terisap bersama-sama udara dari filter, plus semburan bahan bakar dari injector, ke dalam ruang bakar,” jelasnya.
Nah, karena sifat hydrogen ini mudah terbakar dan mampu menghasilkan ledakan pembakaran yang hebat, maka driver tidak perlu injak pedal gas terlalu dalam untuk bisa berakselerasi cepat.
Dengan begitu, pemakaian bahan bakar akan jauh lebih hemat dibanding sebelum dijejali alat ini.
"Tenaga mesin juga bisa dua kali lebih bertenaga, karena hydrogen ini oktannya bisa sampai 130-an," sebutnya.
Oiya, Untuk pemasangan di Pajero Sport Dakkar, Rudy menyuntik gas hydrogennya di boks filter.
Sementara generator katalisnya ditempatkan di bagasi belakang.
“Pemasangannya mudah kok, rasanya bisa dilakukan sendiri. Tapi kalau ingin dipasangkan, bisa datang ke workshop kami,” tukas pria yang membuka order pemesanan alat tersebut di nomor 0812-8888-845.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR