Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Gak Nyangka, Ini Sebab Anak Marita Sani Gagal Ujian SIM 13 Kali di Satlantas Polres Gresik

Irsyaad W - Jumat, 4 Agustus 2023 | 14:30 WIB
Marita Sani marah-marah di Satlantas Polres Gresik karena anaknya gagal ujian SIM 13 kali
kolase Instagram @loker_gresikk dan ntmcpolri.info
Marita Sani marah-marah di Satlantas Polres Gresik karena anaknya gagal ujian SIM 13 kali

Otomotifnet.com - Viral video ibu-ibu bernama Marita Sani marah-marah, anaknya 13 kali gagal ujian SIM di Satlantas Polres Gresik.

Bahkan Marita dalam video melapor ke Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal ujian SIM tersebut.

Usut punya usut, akhirnya terungkap sebab anak Marita Sani gagal ujian SIM sampai 13 kali.

Pemicunya diungkap Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol M Taslim Chairuddin.

Taslim mengatakan, keputusan Polisi menilai kelayakan berdasarkan hasil tes.

Fakta mengungkap hasil tes kelayakan anak di Gresik tersebut ternyata memang masih disebut tak layak.

Hal itulah yang memicu pemohon SIM akhirnya gagal ujian, terhitung sampai 13 kali.

Taslim juga menanggapi viralnya video yang tersebar di media sosial.

Foto ilustrasi tes praktek. Ada pelatihan ujian SIM zig-zag dan angka 8 gratis sampai bisa, simak jadwalnya.
Humas Polres Tegal
Foto ilustrasi tes praktek. Ada pelatihan ujian SIM zig-zag dan angka 8 gratis sampai bisa, simak jadwalnya.

Ia menegaskan, pihak Ditlantas Polda Jatim beserta satlantas polres jajarannya, sangat terbuka dengan setiap kritik yang disampaikan secara langsung maupun tidak langsung oleh masyarakat.

Baginya, kritik dari masyarakat merupakan mekanisme pengawasan eksternal yang dapat mengevaluasi kinerja pelayanan masyarakat dalam institusi Polri.

"Kami tidak alergi dengan kritik, kritik itu adalah bagian dari mekanisme pengawasan eksternal agar Polri semakin kedepan semakin baik dan dapat dipercaya oleh masyarakat," katanya pada awak media di Bojonegoro, (2/7/23).

Akan tetapi, ia menyayangkan, kritik yang disampaikan melalui video viral tersebut, cenderung menyudutkan pihak institusi dalam konteks ini, adalah Satlantas Polres Gresik.

Pasalnya, tidak disertai adanya bukti dan fakta yang mendasar, mengenai adanya keluhan dari pihak si pembuat video tersebut.

Mengenai tuduhan adanya pungli yang menyebabkan anak si pembuat video tersebut gagal uji tes SIM sebanyak 13 kali.

Faktanya, ungkap M Taslim, anak si pembuat video tersebut secara hasil tes kelayakan pemeroleh SIM masih belum dikatakan layak. Itulah pemicu kegagalan berulang kali Pemohon SIM.

Kemudian, mengenai ketidakhadiran Kasatlantas Polres Gresik, AKP Agung Fitransyah saat hendak ditemui oleh pihak si pembuat video tersebut.

Faktanya, lanjut M Taslim, saat itu, pejabat yang bersangkutan tidak sedang berada di kantor, karena sedang melaksanakan kegiatan di lapangan.

"Soal kasatlantas, mohon maaf pada hari itu, sudah kami cek, kebetulan sudah ada di lapangan, menerima tim supervisi dari tim Ditlantas, sehingga seperti itu, disayangkan," terangnya.

"Ketika ada persoalan seperti itu ada perwira yang bisa menjelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi viral seperti ini," lanjutnya.

Kendati demikian, ia mengakui, anggota Satlantas Polres Gresik di lapangan kurang responsif terhadap adanya kendala yang dialami oleh seorang warga atau si pemohon SIM yang tercatat selalu mengalami kegagalan dalam ujian praktik.

Seharusnya, menurut M Taslim, anggota Satlantas Polres Gresik di lapangan dapat memberikan edukasi pelatihan dan keterampilan sehingga menjadikan bekal kepada si pemohon SIM untuk menyempurnakan kemampuannya dalam berkendara.

"Sebenarnya, untuk anak ini, yang sayangkan terhadap anggota saya di lapangan, tidak sensitif. Seharusnya, setelah dia sudah berkali-kali gagal, mestinya dipanggil," bebernya.

"Diberikan konseling atau pelatihan. Sehingga ke depan ketika ujian bisa lolos. Mungkin kalau seperti itu tidak akan menimbulkan viral seperti ini. Hanya saja mungkin anggota kurang sensitif, akhirnya seperti ini," katanya.

Kemudian, mengenai tuduhan adanya pungli dalam ujian praktik SIM, sehingga membuat anak dari si pembuat video tersebut gagal sebanyak 13 kali.

M Taslim menegaskan, tidak ada praktik pungli yang dilakukan anggota Satlantas Polres Gresik selama melayani permohonan pembuatan SIM sejak ujian tulis, hingga praktik.

"Kalau soal pungli, itu gagalnya di ujian praktik. Mungkin yang beliau maksud, ini seakan-akan dipersulit, sehingga ada konotasi menginginkan sesuatu. Itu pemikiran beliau, sah-sah saja. Tapi mohon maaf, pungli itu tidak ada di sana. Tidak berkaitan, dan tidak mempersoalkan besaran biaya, atau kelebihan biaya," jelasnya.

Mengenai, alasan pola lintasan berbentuk angka 8 masih dipakai dalam ujian praktik SIM.
Termasuk, guna menjawab pernyataan yang dibuat oleh si pembuat video viral, yang menyebut Satlantas Polres Gresik tidak menjalankan instruksi Kapolri.

M Taslim menegaskan, instruksi Kapolri tentu harus dipatuhi. Karena bersifat tanpa tawar menawar.

Namun, dalam proses mengimplementasikan instruksi tersebut, perlu adanya penjabaran dan prosesnya.

Hasil kajian yang dilakukan oleh Ditlantas Polda Jatim, bahwa tes uji praktik yang diinginkan instruksi Kapolri itu, mencontoh seperti yang dilakukan di negara Inggris dan Belanda.

Sepertinya, lanjut M Taslim, Kapolri berkiblat ke Belanda karena beberapa waktu lalu, memang Kepolisian Lalu Lintas (Polantas) RI memiliki kerjasama bidang pendidikan dengan Apeldoorn Belanda.

Selain itu konsep uji praktik dengan menerapkan metode angka 8 dan zig-zag tentu dinaungi dengan aturan Peraturan Polisi (Perpol).

Oleh sebab itu, tatkala hendak melakukan perubahan perlu juga kiranya melakukan kajian dan menyusun konsepnya.

"Sesuai instruksi Bapak Kapolri maka sesungguhnya kita bisa mencotoh apa yang dilakukan oleh Jepang dan Singapura yang menggunakan (pola) hurus S," jelasnya.

M Taslim menjelaskan, setelah konsep tersusun maka masih diperlukan perubahan atau revisi regulasinya, agar anggota personel daerah sebagai pelaksana lapangan, tidak melanggar aturan, atau dianggap bekerja dengan tidak diladasi payung hukum.

Perubahan itu sendiri sifatnya harus seragam seluruh indonesia, maka perubahan itu dilakukan di tingkat pusat, Korlantas Polri.

Khusus di Jatim, ia menegaskan, pihaknya sudah membentuk tim untuk melakukan kajian pengubahan metode ujian praktik permohonan SIM tersebut, yang hasilnya dijadikan sebagai saran masukan kepada pimpinan Kakorlantas, kembali.

"Perubahan itu sendiri sifatnya harus seragam seluruh indonesia, maka perubahan itu dilakukan di tingkat pusat Korlantas Polri. Kami di Jatim sudah membentuk tim melakukan kajian untuk dijadikan sebagai saran masukan kepada pimpinan Korlantas," tegasnya.

M Taslim menjelaskan, masyarakat perlu memahami SIM tidak dapat disamakan dengan tiket menaiki kendaraan transportasi umum, yang bersifat transaksional berpatokan pada besaran uang.

SIM merupakan lisensi terpenuhinya serangkaian syarat layak kompetensi untuk mengendarai kendaraan selama di jalanan umum.

Kompetensi itu, terdapat tiga elemen di dalamnya. Yakni, pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap moral (attitude).

Baca Juga: Anaknya Gagal Ujian SIM 13 Kali, Ibu-ibu Ngamuk Lapor ke Kapolri Ditanggapi Kapolres Gresik Begini

Sumber: https://jatim.tribunnews.com/2023/08/03/pemicu-anak-di-gresik-gagal-ujian-sim-sampai-13-kali-ditlantas-beberkan-fakta-mestinya-dipanggil?page=all

Editor : Panji Nugraha

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa