Baut torsi depan dipanjangkan 5 cm agar suspensi depan lebih turun lagi 5 cm sehingga tinggi asli mobil paling tidak berkurang sekitar 35 cm.
Konsekuensinya, sepatbor depan mesti dibobol agar ban bisa masuk dan ban jadi miring alias camber negatif.
Buat masalah kedua ia mengakalinya dengan memotong lower arm sebanyak 2 cm.
Terus karena lower arm mentok dengan bibir bagian dalam pelek RalliArt 16 inci yang bikin roda susah muter, terpaksa pelek dibubut sedikit.
Habis itu per daun dilolosi dan disisakan 2 lembar dan gardan buritan dipindah letaknya ke atas per.
Supaya ban makin tenggelam lagi, antara gardan dan per daun diganjal pelat besi setebal 5 cm membawa konsekuensi.
Sasis terpaksa dicoak paling tidak 10 cm dan lantai kabin pun ikut dilubangi disesuaikan dengan lebar rumah gardan sehingga gardan tak membentur lantai kabin.
Sokbreker bawaan pabrik diistirahatkan dan ditukar lebih pendek.
Yang menarik, suspensi belakang bisa disetel naik-turun dengan cara mencangkokkan semacam dongkrak mobil.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR