Otomotifnet.com - Patut diacungi jempol, cuma punya ijazah lulusan SMP, pria satu ini mampu bikin replika Lamborghini sampai Ford Mustang GT.
Pria tersebut adalah Mahandika Bayu Aji warga Dusun Gangsiran Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.
Bahkan hebatnya lagi, bikin replika mobil ini kini sudah menjadi profesinya.
Tak sedikit orang yang memesan replika mobil padanya.
Nampak di halaman rumahnya yang berada di Dusun Gangsiran Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, terparkir mobil super mahal merk Lamborghini dan Ford Mustang GT.
Nyatanya mobil-mobil yang terparkir itu merupakan mobil replika atau tiruan hasil karya Dika yang sudah dikenal sampai mancanegara.
“Mobil ini pesenan orang Jakarta dan Amerika. Untuk proses pembuatan dan pengiriman sekitar 1 tahun dan untuk biayanya mencapai ratusan juta rupiah,” kata Mahandika Bayu Aji (22/9/2023).
Dikutip dari TribunMadura.com, lamanya pengerjaan mobil ini disebabkan karena mulai dari bodi hingga mesin semua ditotal secara manual dan pemesan mempercayai Dika karena sudah memakai mesin Computer Numerical Control (CNC) miliknya yang dipelajari dari internet.
“Dari kecil saya suka tentang mobil dan dari SMP saya sudah belajar software tentang 3D modeling,” tutur pria berusia 24 tahun itu.
Software yang dipelajari Dika tentang cara menggambar bentuk tiga dimensi, khususnya di bidang teknik.
Sementara soal bagian-bagian mesin kendaraan ia belajar manual dari teman mainnya.
Melihat potensi yang dimiliki masyarakatnya, Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai yang juga sebagai Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur itu, menawarkan program kejar Paket C SMA pada Dika agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Kami kagum, hanya lulus SMP bisa merakit mobil sampai seperti ini dengan biaya ratusan juta dan telah dipesan di luar negeri. Ini adalah potensi dari warga Kota Batu yang perlu kami dukung, termasuk dengan cara promosi supaya yang pesan lebih banyak lagi. Nanti akan kami coba bawa ke pameran di tingkat provinsi atau nanti saat Hari Jadi Kota Batu," ujar Aries Agung Paewai.
Soal tawaran meneruskan pendidikan dengan sekolah kejar Paket C SMA pada Dika, Aries Paewai berharap usaha Dika semakin berkembang dan bisa menerima anak magang dari sekolah untuk membantu usahanya.
"Tentunya, jika dibantu dengan anak-anak magang dari lingkungan SMK maka pekerjaan akan lebih cepat selesai dan tentunya waktu yang dibutuhkan akan lebih singkat dan produksi lebih cepat. Saya juga berharap ilmu otodidak yang dimiliki dapat diimplementasikan kepada para siswa SMK baik jurusan otomotif maupun desain grafis,” jelasnya.
Baca Juga: Alat Nikuba Disebut BRIN Belum Masuk Akal, Lamborghini, Ferrari dan Ducati Malah Ajak Kerja Sama
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR