"Truk yang dikendarai itu juga bukan pegangannya, biasanya dikemudikan orang lain," ungkapnya.
Dwi Himawan mengatakan, truk berada di jalan nasional Semarang-Solo karena ingin mengisi bahan bakar.
"Itu jadi dari Semarang, tujuannya ke Solo, ingin kembali ke garasi truk. Selama perjalanan awal, tidak ada masalah dan lancar," ujarnya.
"Saat sebelum turunan simpang Exit Tol Bawen, truk mendahului bus. Namun sopir kesulitan saat di turunan dan ingin memindah gigi persneling dari 4 ke 2," beber Dwi.
"Selain itu juga mengalami masalah dengan pengereman hingga terjadi kecelakaan dan menabrak kendaraan yang berhenti di traffic light Bawen," kata Dwi Himawan.
Akibat kecelakaan tersebut, 4 orang meninggal dunia, dan 27 orang mengalami luka, terdiri dari 17 rawat inap dan 10 orang rawat jalan.
Sementara 6 mobil dan 9 motor mengalami kerusakan.
"Dua korban meninggal dunia mereka berboncengan. Sementara satu orang lagi terseret hingga ke kolong truk," ujarnya.
Dalam kabar terbaru, korban meninggal dunia bertambah menjadi 4 orang.
"Untuk korban meninggal bertambah menjadi empat orang. Satu orang ini meninggal di Rumah Sakit at-Tin, tiga orang meninggal di lokasi kecelakaan, jadi total ada empat orang yang meninggal," ujar Achmad dikutip dari Kompas.com, (26/9/23).
Baca Juga: Fakta Kecelakaan Maut di Bawen, SIM Sopir Truk Mencengangkan
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR