"Saya saya enggak kepikiran ini (yang terbakar) motor, pokoknya saya teriak 'kebakaran', 'kebakaran', orang apinya udah gede banget kan, apinya di dalam pun sudah merah," kata Atun.
"Motor suami sama anak saya kena, yang dua motor lagi cuma kena hawa panas aja," lanjutnya.
Alhasil, para warga pun berjibaku bersama untuk memadamkan api yang membakar dua motor tersebut dengan peralatan seadanya.
Meski begitu, Atun menyampaikan bahwa dirinya tak melihat ada satu orang pun di sekitar motor yang dibakar tersebut.
Pasalnya, kata dia, saat itu lapangan dalam kondisi sepi dan gelap lantaran lampu RPTRA sudah mati.
Sehingga, ia tak mengetahui persis siapa pelakunya dan apa maksud dari pembakaran motor itu.
"Ini (motor) kayak ditaruhin sampah plastik. Jadi kayak ditaruhin sampah satu plastik, terus dibakar," jelasnya.
Sementara itu, anak Atun yakni Eky (32), mengaku kaget ketika mendengar kabar jika motornya dibakar oleh orang tak dikenal itu.
Namun sepengetahuannya, hampir setiap malam banyak remaja yang nongkrong di sekitaran RPTRA tersebut hingga tengah malam.
"Kalau tiap malam banyak anak-anak muda nongkrong. Kadang kami tegur juga pada galakan mereka," kata Eky di lokasi yang sama.
Kini, kasus pembakaran motor oleh orang tak dikenal itu telah dilaporkan ke polisi.
Beberapa warga juga masih diperiksa polisi untuk dimintai keterangan.
Menurut Eky, CCTV Di sekitar lokasi tak menunjukkan jelas detik-detik aaksi pembakaran itu, lantaran gelap dan tertutup oleh pohon besar yang ada di sekitar TKP.
"Udah (lapor polisi), CCTV-nya cuma di daerah sini aja bang karena CCTV ke ujung itu enggak bisa,mati. Kehalangan ini juga (pohon), lampu pun kadang posisinya mati semua.
Baca Juga: Suzuki Thunder Biang Gaduh, Borong Pertalite Ngundang Jago Merah dan Asap Hitam di SPBU
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR