Masih kata Hermas, pergantian oli matic setiap jarak tempuh 20 ribu km itu pertama ia yang mencetuskannya.
Kenapa? Itu disarankannnya bila dalam penggunaan sehari-hari, mobil sering terjebak kemacetan parah.
“Karena meski dalam keadaan berhenti, dengan posisi mesin mesin hidup oli transmisi maticnya tetap dihitung dalam posisi bekerja,” jelasnya.
Hermas lantas coba kasih gambaran, jika jarak tempuh yang seharusnya 1 jam menjadi 3 jam karena kondisi lalu-lintas yang macet, secara hitung-hitungan usia oli matic yang tadinya bisa sampai 40 ribu, tentu akan menjadi lebih pendek lagi.
Baca Juga: Kuras Oli Transmisi Matik Baiknya di Kilometer Segini, Bengkel Beberkan Alasannya
“Makanya untuk kondisi di daerah Jabodetabek, mobil dengan intensitas penggunaan yang tinggi dan sering terjebak macet parah, lebih baik untuk mengganti oli matic di setiap 20 ribu km,” sarannya.
Artinya pergantian oli matik sangat tergantung dengan lalu-lintas yang dilewati dari pemilik mobil masing-masing.
“Dan yang bisa tahu persis kapan pergantian oli matik adalah pemilik mobil itu sendiri,” tambah Hermas.
Pendapat berbeda disampaikan oleh Suwandi, Service Advisor Suzuki Sejahtera Buana Trada (SBT) Pulo Gadung, Jaktim.
Editor | : | optimization |
Sumber | : | Otomotifnet.com |
KOMENTAR