Otomotifnet.com - Sadar diri ketika melihat kecelakaan lalu lintas fatal di jalan.
Kalau minim skill medis, jangan gegabah angkat korban.
Sebab banyak kasus korban kecelakaan justru tewas karena orang sekitar panik.
Niatnya bantu tapi malah membuat luka menjadi parah dan berujung kematian.
Ini seperti diungkap Kasubditlaka Korlantas Polri, Kombes Pol Hotman Sirait.
Ia menjelaskan, cukup banyak kasus meninggal saat kecelakaan bukan diakibatkan oleh MD (mati di tempat), melainkan karena penaganan pasca-laka yang keliru.
"Misal orang kecelakaan motor dan jatuh terguling, orang lain ada yang berniat membantu tapi mereka tidak tahu metode benarnya seperti apa," kata Hotman, (15/1/24) menukil Kompas.com.
"Jadinya helm dilepas dan diseret ke pinggir, ini keliru sekali," bebernya.
Hotman menjelaskan, penanganan korban laka sebaiknya dilakukan oleh pihak profesional seperti tenaga medis.
Jika pengguna jalan lain hendak membantu, caranya bisa dengan mengosongkan area TKP.
"Tidak apa-apa (mengosongkan area TKP) bikin macet, ini kaitannya dengan nyawa seseorang," ucap dia.
Jika penanganan segera dilakukan dan masih di rentang waktu golden period, korban kecelakaan berpeluang selamat dan terhindar dari maut.
Hotman menambahkan, pihak Korlantas Polri akan selalu berkoordinasi dengan pihak Kementerian Kesehatan, khususnya dalam hal optimalisasi tindakan saat terjadi kecelakaan lalu lintas.
Baca Juga: Honda Vario Mental Disambar Pikap, Dua Bocah SD Tergeletak Berjauhan
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR