Menurut Ei Mochizuki, General Manager Strategic Planning Department PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), penerapan suatu sistem kelistrikan kayak headlamp ini, biasanya dimulai dari awal pengembangan mobil tersebut.
“Jadi tidak boleh asal main ganti bohlam jadi LED, wiring harnessnya mesti didevelop dari awal untuk sistem lampu yang digunakan,” jelasnya.
Selain itu, untuk mengubah sistem lampu depan menjadi LED kata Mochizuki harganya pasti jadi lebih mahal.
“Salah satu prinsip dasar Suzuki adalah value for money. Jadi bagaimana kita bisa mengembangkan suatu desain produk secara engineering maupun secara estetik, bisa ketemu dengan harga yang benar-benar worth it,” bilang Harold Donnel, 4W Marketing Director PT SIS.
Baca Juga: Ini Alasan Suzuki Menamakan All New Ertiga Hybrid Cruise Yang Baru Diluncurkan di IIMS 2024
Masih kata Harold, teknologi lampu depan halogen ini saat ini masih mengakomodir kebutuhan di pasar LMPV.
“Karena kendaraan jenis ini kan tidak hanya dipakai di kota besar, tapi juga di pelosok-pelosok daerah, yang sistem penerangannya justru lebih baik menggunakan halogen,” terangnya lagi.
Terutama ketika berkendara dalam kondisi hujan di malam hari atau berkabut, dimana pencahayaan dari lampu halogen terbukti cenderung lebih baik dibanding lampu jenis lain.
“Tingkat preferensi dari konsumen menurut hasil riset kami juga zero (tidak ada) complain terhadap penggunaan halogen ini. Sehingga kami menganalisa bahwa lampu jenis ini masih oke digunakan,” pungkas Harold.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR