Otomotifnet.com – Resmi dijual akhir Desember 2023 lalu, kini Wuling BinguoEV sudah lumayan banyak berseliweran di jalan raya, terutama di Jakarta.
Desainnya yang unik, yaitu bergaya classy, jadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.
Apalagi saat peluncuran resminya Wuling Motors kasih bonus garansi seumur hidup untuk komponen inti kelistrikannya (Lifetime Core EV Component Warranty), sehingga pembeli jadi merasa tidak khawatir lagi.
Nah, saat ini Otomotifnet.com berkesempatan untuk melakukan test drive EV (Electric Vehicle) kedua Wuling ini.
Baca Juga: Pemilik Mobil Bensin Iri, BinguoEV Gratis Biaya Jasa Dan Suku Cadang Hingga 15 Tahun
BinguoEV yang kami tes adalah varian tertingginya, yakni Premium Range yang saat ini dilabel seharga Rp 372 juta on the road DKI Jakarta.
Varian paling atas ini punya daya jelajah hingga 410 km, dengan daya baterai sebesar 37,9 kWh.
Baterainya menggunakan jenis Lithium Ferrous Phosphate (LFP).
Tenaga maksimum motor lisriknya yang menggerakkan roda depan (FWD) sebesar 50 kW atau setara 67 dk.
Torsinya juga enggak gede-gede amat, yaitu hanya 125 Nm. Namun kami rasakan entakan akselerasinya lumayan kuat.
Saat kami mulai ngegas mobil ini untuk cari tahu seperti apa rasa bekendaranya keliling kota Jakarta dan sekitarnya, kapasitas baterainya masih berada di angka 99 persen.
Nah, saat ini masuk hari ketiga kami menjajalnya, dengan total jarak tempuk hampir mencapai 180 km, tepatnya 178,4 km, sisa baterainya tinggal 46 persen.
Artinya jarak segitu menghabiskan 53 persen daya baterai. Boros listrik?
Baca Juga: Mobil Listrik Wuling Air Ev hingga Binguo Ev Jadi Murah, Digunting Diskon Sampai Dua Digit
Rasanya tidak juga. Pasalnya dalam pengujian tersebut kami sempat terjebak macet yang cukup lama.
Ditambah lagi beberpa kali kami bejek gas pol mobil ini pada mode sport, guna mengukur kemampuan akselerasinya.
Mungkin kalau bawanya santai di mode Eco+ terus (ada 4 mode berkendara: Eco+, Eco, Sport dan Normal), daya baterai mungkin gak habis scepat itu.
Nah, karena baterai tinggal 46 persen, kami coba mengisi ulang daya baterai di SPKLU milik PLN yang jenis AC Type 2 – 22 kW.
Oiya, untuk bisa connect dengan port charging model ini ke Binguo EV, mesti pakai adaptor yang juga disediakan dalam pembelian unit.
Posisi port charging AC di BinguoEV adanya di sisi kanan depan mobil.
Sedangkan yang kiri untuk sistem DC, tapi tipe portnya IEC-BB yang ekuivalen dengan GB/T.
Ok lanjut, lantaran ngisi dayanya lewat aplikasi PLN Mobile, dimana terdapat beberapa pilihan jumlah kWh yang mau digunakan, kami pun coba mengisi yang 10 kWh saja.
Baca Juga: Beli Wuling Air ev dan Binguo EV, Gak Pusing Mikiran Biaya Perawatan Hingga 15,5 Tahun
Harga per kWh Cuma Rp 2.466,78, yang artinya harga yang harus dibayarkan untuk 10 kWh hanya Rp 24.667,8.
Tapi setelah ditambah PBJT-TL sebesar Rp 972,4 dan biaya administrasi Rp 2.000, totalnya jadi 27,282,52. Murah banget kan?
Hasilnya, kami harus nunggu sekitar 2 jam 10 menit sampai 10 kWh disuntikkan ke dalam baterai BinguoEV.
Dan saat kami tengok kenaikkan presentase daya baterainya, ternyata hanya naik sebanyak 22 persen, yaitu jadi 68 persen.
Bagaimana menurut Anda, ngisi 10 kWh selama 2 jam lebih dikit dan naiknya hanya 22 persen, lumayan gak?
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR