Torsinya juga enggak gede-gede amat, yaitu hanya 125 Nm. Namun kami rasakan entakan akselerasinya lumayan kuat.
Saat kami mulai ngegas mobil ini untuk cari tahu seperti apa rasa bekendaranya keliling kota Jakarta dan sekitarnya, kapasitas baterainya masih berada di angka 99 persen.
Nah, saat ini masuk hari ketiga kami menjajalnya, dengan total jarak tempuk hampir mencapai 180 km, tepatnya 178,4 km, sisa baterainya tinggal 46 persen.
Artinya jarak segitu menghabiskan 53 persen daya baterai. Boros listrik?
Baca Juga: Mobil Listrik Wuling Air Ev hingga Binguo Ev Jadi Murah, Digunting Diskon Sampai Dua Digit
Rasanya tidak juga. Pasalnya dalam pengujian tersebut kami sempat terjebak macet yang cukup lama.
Ditambah lagi beberpa kali kami bejek gas pol mobil ini pada mode sport, guna mengukur kemampuan akselerasinya.
Mungkin kalau bawanya santai di mode Eco+ terus (ada 4 mode berkendara: Eco+, Eco, Sport dan Normal), daya baterai mungkin gak habis scepat itu.
Nah, karena baterai tinggal 46 persen, kami coba mengisi ulang daya baterai di SPKLU milik PLN yang jenis AC Type 2 – 22 kW.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR