Tapi memang harus sedikit melakukan PnP dalam tanda kutip, saat memasang karet boot dari filter menuju TB.
“PnP juga namanya, tapi yang ini artinya Paksa n Paksa, hahaha…. Kalau dudukan bawahnya sih sama plek,” candanya.
Pasalnya, TB milik Xenia 1.3 ini kata Afandi diameter corong luarnya 55 mm, sedangkan bawaan Ayla 1.2 hanya 50 mm.
Sementara diameter bagian dalamnya terukur 50 mm, atau lebih besar 4 mm dari bawaan Ayla 1.2.
Makanya karet boot yang ke TB mesti agak dipaksa masuk ke corong TB Xenia 1.3 yang diameternya lebih besar 5 mm itu.
“Tapi enggak susah kok masukin karet boot-nya, karena cukup fleksibel,” yakin pria kelahiran Agustus 1975 ini.
Namun ia menyarankan langkah penggantian TB ini bila ingin hasilnya lebih maksimal lagi, dibarangi dengan melakukan remap ECU.
Hal ini guna menyesuaikan debit bahan bakar yang disemprot, plus timing semprotannya.
Toh kini mulai banyak bengkel umum yang menawarkan jasa remap ECU.
“Karena waktu gue coba tes akaselerasinya, memang catatannya waktunya lebih cepat 0,4 detik saat mencapai 0 – 100 km/jam,"
"Tapi waktu gue cek hasil pembakaran di busi, terlihat agak putih yang menandakan pembakaran di putaran atas jadi kekeringan,” ulasanya.
Bahkan ketika Afandi coba mengakalinya dengan mengganti injector Ayla-nya itu pakai punya mobil yang cc-nya sedikit lebih gede, tetap saja warna pembakaran di busi belum menunjukkan hasil yang ideal.
“Maklum, LCGC kayak gini kan ECU-nya pasti disetting untuk irit. Buktinya waktu gue coba ukur air fuel ratio (AFR)-nya pakai alat yang dicolok ke OBD, saat langsam AFR-nya ada di angka 14,7:1. Sementara di putaran tengah ke atas, naik di angka 17-an. Jelas kekeringan ini, mau tak mau mesti remap ECU,” tukasnya.
Baca Juga: Di Luar Nalar, Ayla Ini Bisa Lari 180 km/Jam, Rahasianya Dibongkar
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR