Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Muncul Tak Diduga, Ini Cara Atasi Microsleep Saat Mengemudi

Ferdian - Minggu, 7 April 2024 | 21:00 WIB
Ilustrasi mengemudi Toyota Yaris Cross varian S HEV.
Aries Aditya/GridOto.com
Ilustrasi mengemudi Toyota Yaris Cross varian S HEV.

Otomotifnet.com - Kecelakaan di jalan saat mudik Lebaran bisa dihindari.

Salah satunya seperti mencegah microsleep di jalan.

Diketahui, microsleep adalah kondisi di mana seseorang kehilangan kesadaran atau perhatian akibat rasa kantuk, sehingga seseorang tersebut tertidur secara tiba-tiba dalam waktu beberapa detik saja.

Hal ini tentu menjadi bahaya saat sedang mengemudikan mobil.

Nah berikut ini cara mudah mencegah microsleep saat perjalanan.

Untuk mencegah terjadinya microsleep bagi pengemudi, menurut Jusri Pulubuhu selaku Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDCC), pengemudi penting untuk istirahat beberapa jam.

"Istirahat berhenti 2-3 jam sekali untuk mengembalikan tenaga tubuh. Apalagi ketika melewati jalan tol, risiko cepat lelah bertambah karena fokus menjaga handling mobil kecepatan tinggi," kata Jusri dikutip dari Kompas.com.

Pada jeda waktu istirahat kedua dan seterusnya nanti, disarankan untuk melakukan power nap atau tidur sejenak sekitar 20-30 menit. 

Durasi yang lebih lama, dikhawatirkan justru terjadi gangguan tidur yang membahayakan diri sendiri. 

"Tidur berjam-jam kualitas tidur akan berubah. Itu terasa pada konsentrasi pengemudi. Jadi mudah ngantuk ketika melanjutkan perjalanan, karena mood yang kacau dan labil," lanjutnya. 

Hal lainnya yang wajib diperhatikan adalah durasi maksimal untuk mengemudi yang aman. Menurut Jusri, kekuatan fisik seseorang mengemudi dalam sehari maksimal hanya 10 jam. 

"Perencanaan perjalanan harus matang, jadi kapan untuk singgah di rest area, istirahat ishoma, dan tiba di kota A, B, dan sebagainya telah terjadwal," tambahnya. 

 Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan, risiko mengalami microsleep bisa dicegah dengan istirahat yang cukup. 

"3 jam berkendara perlu jeda istirahat 30 menit. Justru istirahat di perjalanan itu lebih penting untuk keselamatan jika dibandingkan tidur lama sebelum bepergian," ujar Sony. 

"Konsentrasi tinggi otot-otot, otak, dan respon feeling turun. Maka, yang penting itu manajemen waktu istirahat. Biar tetap rileks sampai ke tujuan," ucapnya

Baca Juga: Perlu Tahu, Ini Cara Mudah Mengisi Saldo E-Toll Saat Mudik Lebaran

Editor : Panji Nugraha

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa