Otomotifnet.com - Overheat atau mesin panas berlebih, disebabkan oleh suhu mesin meningkat drastis dikarenakan pendinginan mesin tidak bekerja dengan baik.
Kejadian ini bisa sangat berbahaya, karena komponen yang ada di dalam mesin bisa rusak parah dan mengancam isi dompet.
Akibat overheat ini, bisa saja mesin mati total mulai dari piston mengunci, atau klep bengkok akibat pemuaian.
Banyak faktor penyebab overheat pada mesin mobil, hal yang dapat menyebabkan mesin panas
(overheat) yang terkadang kita anggap receh atau sepele.
Tutup Radiator Rusak atau Tidak Sesuai dengan Spesifikasi
Nah kalau soal ini, biasanya lantaran usia pakai.
Disebabkan oleh salah satu komponen bahan dari cap (tutup) radiator berbahan dasar karet yang sudah getas karena terkena panas coolant, sehingga tidak bisa mengatur tekanan di dalam radiator.
Lantas radiator cap juga mesti sesuai dengan spesifikasi kendaraan.
Jika tidak sesuai, maka valve di cap radiator tidak akan terbuka ketika tekanan radiator tinggi yang diakibatkan suhu mesin yang panas.
Hal ini bisa menyebabkan engine overheat karena sirkulasi coolant tidak bekerja maksimal.
Kebocoran Radiator
Ini biasanya disebabkan oleh korosi pada kisi-kisi radiator.
Tak jarang dikarenakan radiator diisi oleh air selain ciaran khusus radiator (coolant).
Sebab, kandungan oksigen dalam air bila bertemu dengan logam, akan terjadi reaksi kimia yang mengakibatkan korosi.
Karena korosi tersebut, radiator yang berbahan logam akan terkikis dan menyebabkan kebocoran.
Pada kebocoran ini, coolant menjadi terbuang sehingga tidak cukup untuk mendinginkan suhu mesin kendaraan.
Kalau coolant tidak mendinginkan mesin dalam waktu yang lama, artinya mesin dalam
keadaan yang panas, maka bisa terjadi overheat.
Kalau sudah rusak atau menurun performanya, radiator tak akan bisa menjaga suhu mesin dengan baik.
Ini yang mesti diantisipasi dengan segera.
“Servis atau perbaikan bisa saja dilakukan, kalau radiatornya menggunakan bahan kuningan pada bagian kepala atau sisi ujung. Inipun dengan cara dilas atau ganti kepala,” terang Anwar Lubis dari bengkel Ridho, spesialis radiator di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Namun kalau radiator mobil berbahan plastik pada bagian water tank, tak bisa diperbaiki dengan cara dilas.
Walhasil mesti lakukan penggantian.
Motor fan (kipas) Mati atau Lemah
Untuk mendinginkan radiator, membutuhkan sirkulasi udara yang dihasilkan oleh motor fan.
Jika motor fan mati, maka tidak ada aliran udara yang mendinginkan coolant pada radiator.
Sehingga suhu mesin akan tetap panas karena coolant tidak dapat mendinginkan suhu mesin.
Akibatnya, suhu di ruang bakar mesin tetap panas dan dapat mengakibatkan overheat pada mesin.
Kalau motor kipas atau motor fan ini kondisinya lemah atau tidak optimal, maka fungsi pendinginan radiator oleh kipas juga tidak akan bekerja dengan baik.
Ada beberapa gejala kalau kipas radiator atau motor kipasnya lemah.
Paling kentara jelas adalah menyalanya indikator suhu mesin yang menunjukan kondisi mesin overheat.
Baik saat kondisi jalan macet atau berjalan pelan.
Namun suhu mesin kembali normal (turun) ketika mobil melaju pada kecepatan di atas 50 km/jam.
Oli Mesin Habis
Oli mesin yang sudah lama tidak diganti, biasanya akan menguap karena panas mesin kendaraan.
Jika tidak rajin kita pantau lewat dipstick oli, bukan tidak mungkin mesin jadi kekurangan pelumasan, yang dapat mengakibatkan gesekan kasar antar komponen mesin.
Nah, gesekan kasar tersebut dapat menyumbangkan panas di ruang bakar mesin.
Lebih parah lagi kalau oli mesin sampai habis (kosong), bisa-bisa mesin tidak dapat menyala karena komponen pada mesin kendaran akan menempel satu dengan yang lainnya.
Baca Juga: Inilah Penyebab Mesin Honda Jazz GD3 dan GD8 Bekas Bisa Overheat
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR