Ini yang mesti diantisipasi dengan segera.
“Servis atau perbaikan bisa saja dilakukan, kalau radiatornya menggunakan bahan kuningan pada bagian kepala atau sisi ujung. Inipun dengan cara dilas atau ganti kepala,” terang Anwar Lubis dari bengkel Ridho, spesialis radiator di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Namun kalau radiator mobil berbahan plastik pada bagian water tank, tak bisa diperbaiki dengan cara dilas.
Walhasil mesti lakukan penggantian.
Motor fan (kipas) Mati atau Lemah
Untuk mendinginkan radiator, membutuhkan sirkulasi udara yang dihasilkan oleh motor fan.
Jika motor fan mati, maka tidak ada aliran udara yang mendinginkan coolant pada radiator.
Sehingga suhu mesin akan tetap panas karena coolant tidak dapat mendinginkan suhu mesin.
Akibatnya, suhu di ruang bakar mesin tetap panas dan dapat mengakibatkan overheat pada mesin.
Kalau motor kipas atau motor fan ini kondisinya lemah atau tidak optimal, maka fungsi pendinginan radiator oleh kipas juga tidak akan bekerja dengan baik.
Ada beberapa gejala kalau kipas radiator atau motor kipasnya lemah.
Paling kentara jelas adalah menyalanya indikator suhu mesin yang menunjukan kondisi mesin overheat.
Baik saat kondisi jalan macet atau berjalan pelan.
Namun suhu mesin kembali normal (turun) ketika mobil melaju pada kecepatan di atas 50 km/jam.
Oli Mesin Habis
Oli mesin yang sudah lama tidak diganti, biasanya akan menguap karena panas mesin kendaraan.
Jika tidak rajin kita pantau lewat dipstick oli, bukan tidak mungkin mesin jadi kekurangan pelumasan, yang dapat mengakibatkan gesekan kasar antar komponen mesin.
Nah, gesekan kasar tersebut dapat menyumbangkan panas di ruang bakar mesin.
Lebih parah lagi kalau oli mesin sampai habis (kosong), bisa-bisa mesin tidak dapat menyala karena komponen pada mesin kendaran akan menempel satu dengan yang lainnya.
Baca Juga: Inilah Penyebab Mesin Honda Jazz GD3 dan GD8 Bekas Bisa Overheat
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR