Otomotifnet.com - Mengemudikan mobil matik memang lebih mudah ketimbang manual.
Karena pengemudi tak perlu repot injak kopling untuk oper gigi.
Namun sayang, karena mudah dan enggak ribet kadang bisa bikin si pengemudi terlena dan melakukan kesalahan saat mengemudi.
Iwan, Pemilik Iwan Motor Honda Auto Clinic, mengatakan, terdapat beberapa kebiasaan pengemudi yang harus dihindari supaya tidak membuat mobil matik cepat rusak.
“Pertama, jangan membawa muatan berlebih, terutama saat menanjak karena jumlah beban mobil akan sangat memengaruhi usia matik,” kata Iwan kepada Kompas.com (31/5/2024).
Iwan juga mengatakan, pengemudi mobil matik sebaiknya tidak terlalu sering melajukan kendaraan dengan kecepatan penuh dan kebut-kebutan.
“Jangan kebut-kebutan, karena semakin sering spin maka matik akan cepat rusak, dan jangan lama-lama berada pada kecepatan rendah atau gigi tidak pindah-pindah, misalnya selalu berjalan pada 1 gigi,” kata Iwan.
Selain itu, Iwan juga mengatakan, untuk tidak terlalu lama di posisi L, jika sudah memungkinan maka segera pindah tuas transmisi.
Ia juga mengimbau, saat mobil matik belum benar-benar berhenti jangan pernah pindah tuas transmisi ke R karena mengakibatkan efek kejutan mekanis pada sistem transmisi.
“Jangan pindahkan gigi D ke R kalau mobil belum benar-benar berhenti,” kata iwan.
Lalu saat berhenti di lampu merah pastikan memposisikan tuas transmisi dengan benar,
“Saat berhenti di lampu merah posisikan gigi di N dan aktifkan rem tangan. Berada di posisi D akan memperpendek usia matik dan membuat boros kampas rem. Kemudian, saat pertama jalan jangan langsung tancap gas, berikan waktu dua detik setelah geser gigi,” kata Iwan.
Maka dari itu, untuk menghindari kerusakan pada mobil transmisi matik, diharapkan pengemudinya tidak lagi melakukan kebiasaan-kebiasaan tersebut.
Baca Juga: Waspada, Inilah Dampaknya Bila Mobil Matik Salah Pilih Tipe Oli Transmisi
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR